Mengapa Literasi Digital Penting di Era AI?

Avatar of hartono
Mengapa Literasi Digital Penting di Era AI?
Artficial Intelligence (Sumber : BINUS Media & Publishing)

PortalMadura.Com – Literasi digital menjadi sangat krusial saat menggunakan media digital, terutama dalam era perkembangan AI dimana membedakan antara konten asli dan palsu menjadi semakin sulit.

Dalam era di mana informasi mengalir dengan sangat cepat dan di media digital, hadirnya teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat diakses oleh semua orang membawa manfaat sekaligus tantangan. Teknologi ini, dibarengi dengan literasi digital yang memadai, berpotensi menjadi kontraproduktif.

Kemampuan untuk literasi digital, oleh karena itu, menjadi semakin penting. Namun, apa sebenarnya literasi digital itu dan mengapa sangat penting di era AI ini? Mari kita jelaskan lebih detail.

Literasi digital meliputi aspek utama: literasi teknologi dan literasi informasi. Ini berarti kemampuan untuk efektif menggunakan teknologi digital dan mengerti serta mengelola informasi yang didapat dari berbagai sumber digital.

Pengertian Literasi Digital

Dengan meningkatnya kompleksitas informasi dan teknologi, literasi digital membantu individu memilah informasi yang benar dan memanfaatkan teknologi dengan bijak, sehingga mereka dapat navigasi dunia digital secara lebih aman dan efektif.

Komponen Literasi Digital

Literasi digital sendiri memiliki beberapa komponen penting, yaitu:

Social Networking: Kemampuan memahami dan memanfaatkan berbagai media sosial.

Transliteracy: Kemampuan berkomunikasi melalui berbagai platform dan layanan online.

Maintaining Privacy: Kesadaran akan privasi online dan perlindungan dari kejahatan siber.

Managing Digital Identity: Penggunaan identitas digital yang tepat pada berbagai platform.

Creating Content: Kemampuan membuat konten digital, seperti blog atau video.

Organising and Sharing Content: Mengelola dan menyebarkan informasi dengan efisien.

Reusing/Repurposing Content: Menggunakan kembali atau mengolah ulang konten yang ada.

Filtering and Selecting Content: Kemampuan mencari dan menyaring informasi yang relevan.

Self Broadcasting: Berbagi ide dan konten melalui berbagai platform online.

Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni apabila ia memahami kesembilan komponen di atas. Berbekal kemampuan ini, individu yang punya kemampuan literasi digital tidak hanya mampu memperoleh manfaat tetapi juga menghindari sisi buruk dunia digital.

Melindungi Diri dari Dampak Negatif AI dan Media Digital

Belum lama ini masyarakat diperkenalkan dengan AI tools yang bersifat open source, artinya perangkat canggih ini bisa diakses secara gratis oleh siapa saja. Tools semacam ini ada banyak macamnya, sebut saja AI Chatbots seperti ChatGPT, Wondershare Filmora untuk pembuatan video, DALL·E 2 untuk membuat gambar, dan banyak lagi.

Meski baru diperkenalkan dalam hitungan bulan, pengguna AI tools telah meningkat signifikan. Apabila digunakan dengan bijak, tentu saja tools ini sangat bermanfaat. Akan tetapi, ada juga yang menggunakan teknologi canggih ini untuk melakukan kecurangan yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan pihak lain.

Contohnya, seorang penipu berhasil meraup keuntungan hingga ribuan dolar dengan menjual sejumlah lagu palsu penyanyi kondang asal Amerika, Frank Ocean. Ini termasuk penipuan karena lagu yang dijual tersebut bukanlah dinyanyikan oleh Frank Ocean, melainkan lagu yang dibuat menggunakan AI.

Ya, begitu canggih teknologi AI sehingga sulit dibedakan antara lagu asli dan palsu. Bukan hanya musik, kini gambar yang tampak seperti lukisan nyata bisa dibuat dengan AI. Bahkan, artikel dan karya ilmiah bisa ditulis menggunakan AI. Hanya saja, tidak ada jaminan bahwa data yang dicantumkan adalah akurat.

Bahkan, Chat GPT membuat disclaimer bahwa respons dari bot ini didasarkan pada data internet hingga September 2021. Artinya, informasi yang disampaikan oleh Chat GPT belum tentu akurat, meskipun responsnya terdengar masuk akal.

Fakta ini semakin menekankan urgensi membekali diri dengan kemampuan literasi digital agar kita tidak menelan mentah-mentah setiap informasi yang tersaji di media digital. Pentingnya literasi digital juga terlihat dalam penggunaan media sosial dan tren viral.

Dengan menjamurnya konten di media sosial, kita harus mampu mengidentifikasi tren berbahaya dan tidak terlibat dalam tindakan yang berisiko. Dengan begitu, kita tidak hanya memperoleh manfaat dari media digital tetapi juga terhindar dari dampak negatifnya.

Dr. Reina, S.Kom., M.M. selaku Campus Director BINUS @Kemanggisan turut menyampaikan komitmen BINUS Kemanggisan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul dalam menghadapi perubahan teknologi dalam industri yang sangat dinamis.

“Akhir-akhir ini tentunya kita banyak melihat di media mengenai bagaimana AI akan menggantikan puluhan juta pekerja di tahun 2025, hal ini tentunya menjadi perhatian utama bagi kita untuk menghasilkan SDM yang mampu memanfaatkan AI dan bukan digantikan oleh AI” Tutur Dr. Reina.

Maka dari itu, BINUS Kemanggisan yang terdiri dari tiga kampus menghadirkan fakultas dan school yang juga adaptif dengan kemajuan teknologi AI, seperti:

– School of Computer Science

– School of Information Systems

– School of Accounting

– School of Design

– Faculty of Engineering

– Faculty of Digital Communication and & Tourism

– BINUS Business School – Undergraduate Program

– Faculty of Humanities

Di sini calon bisa memilih jurusan menarik dengan fokus di teknologi digital.

Yuk, gabung di BINUS Kemanggisan!

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.