Dua Versi Penamaan Desa
Tidak ada bukti tertulis tentang asal-usul Desa Pocong. Penamaan desa ini lebih berdasar pada cerita yang berkembang dari mulut ke mulut, namun tidak sedikit pula yang meragukan kebenarannya. Kini keberadaan Desa Pocong terlanjur terdengar, hingga tersebar luas se-wilayah Bangkalan, bahkan Madura.
Setidaknya ada dua versi perihal nama Desa Pocong. Dikisahkan dalam versi pertama, dahulu wilayah tersebut berupa hutan belantara yang ditumbuhi pepohonan lebat serta semak belukar. Masyarakat yang tinggal di wilayah ini terbilang sedikit.
Suatu ketika ada salah satu dari mereka yang meninggal dunia. Sebelum dikebumikan, jasadnya lebih dulu dibalut kain putih (dikafani). Pada malam harinya, masyarakat dikejutkan oleh penampakan berwujud pocong yang berjalan melewati hutan, semak belukar, juga pemukiman mereka. Konon kejadian ini berlangsung selama 40 hari. Kejadian serupa akan terulang setiap kali ada penduduk yang meninggal dunia.
Tidak ingin diliputi teror kecemasan serta ketakutan yang datang terus-menerus, penduduk akhirnya bertindak. Mereka bahu-membahu membabat hutan belantara dan semak belukar. Selain menghilangkan kesan seram, penebangan juga dimaksudkan agar wilayah tersebut terlihat tertata. Sejak itulah penduduk menamakan wilayahnya dengan sebutan Desa Pocong.
Sementara dalam versi kedua, dahulu ada pohon pucang (sejenis pohon pinang atau pohon palem) yang tumbuh dalam hutan belantara. Di beberapa daerah, pohon pucang dipercaya sebagai salah satu tanaman yang memiliki aura magis.
Suatu malam …