Mengenal Desa Pocong, dalam Kepemimpinan Wanita Cantik

Avatar of PortalMadura.com
Bangunan berupa batas antara Desa Pocong dan Desa Pamorah. (Foto: Agus Hidayat)
Bangunan berupa batas antara Desa Pocong dan Desa Pamorah (Foto: Agus Hidayat)

Selain mengandalkan padi, masyarakat juga memanfaatkan lahan untuk ditanami singkong, jagung, juga kacang. Tanah desa ini rupanya bersahabat bagi tumbuhnya ketiga jenis tanaman ini. Hasil panen langsung dijual ke pasar terdekat.

Gapura Desa Pocong yang baru didirikan. Setelah melewati gapura ada percabangan menuju Dusun Karang Asem dan Dusun Karang Gaddhul. (Foto: Agus Hidayat)
Gapura Desa yang baru didirikan. Setelah melewati gapura ada percabangan menuju Dusun Karang Asem dan Dusun Karang Gaddhul (Foto: Agus Hidayat)

“Desa Pocong terbagi dalam tiga dusun. Berjarak sekitar 100 meter setelah melewati gapura desa terdapat percabangan. Jika belok ke kiri menuju Dusun Karang Asem, belok kanan ke arah Dusun Karang Guddhul. Sedang dusun ketiga bernama Karang Anyar,” jelas Masturi.

Lebih dari separuh luas keseluruhan Desa Pocong masih berupa tegalan serta area persawahan dan tegalan. Sedangkan luas sisanya berupa bangunan rumah penduduk. Pemukiman masih terpusat di Dusun Karang Asem. Desa ini adalah satu dari 18 desa yang masuk wilayah administratif Kecamatan Tragah.

Area persawahan yang terlihat didukung oleh ketersediaan air. Sejumlah sumber air yang muncul sejak ratusan tahun lalu menjadi pertanda jika desa ini menyimpan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

Dua Versi Penamaan …

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.