Menurut Akyadi, sistem mutasi dan rotasi tugas di lingkungan PT. KAI adalah hal yang biasa terjadi. Ia pun mengibaratkan seperti halnya yang terjadi di instansi militer maupun kepolisian, dimana mutasi dan rotasi menjadi hal yang wajar dan harus dilaksanakan. Tugas dan tanggung jawab yang diemban sama, hanya saja terkadang perlu adanya penyesuaian di tempat yang baru.
Aset Bergerak Diboyong ke Surabaya
Terhitung sejak 1980, satu per satu aset bergerak perkeretaapian yang ada di Kamal diangkut untuk dipindahkan ke Surabaya. Meski area pusat perkeretaapian terlihat sepi, namun masih ada beberapa karyawan yang bertugas sementara sebagai penjaga aset bergerak dan aset tak bergerak. Tugas ini dijalankan oleh mereka yang sehari-harinya bekerja di unit aset.
Aset bergerak yang diangkut meliputi lokomotif, gerbong, serta peralatan lain yang memungkinkan untuk dibongkar. Proses pemindahan aset memakan waktu cukup lama. Sampai akhirnya dinyatakan selesai pada tahun 1987. Salah satu lokomotif uap yang pernah dioperasikan kini menjadi koleksi museum kereta api di Ambarawa, Jawa Tengah.
Termasuk pula gerbong inspeksi yang pernah digunakan oleh Sultan Bangkalan. Gerbong ini dipenuhi lumpur saat ditemukan. Kemudian direstorasi bagian demi bagian, hingga berwujud seperti aslinya. Keberadaan gerbong bersejarah ini di Ambarawa adalah sebagai upaya pelestarian sekaligus edukasi.
“Selain depo, sejumlah bangunan penunjang lain masih dapat dilihat bentuk fisiknya. Antara lain rumah balai pengobatan, rumah sinyal, gedung perpustakaan, tandon air, bangunan dinas, serta rumah perusahaan. Kesemuanya termasuk aset tak bergerak yang tetap kami jaga,” urainya.
Kondisi depo … Selengkapnya
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
