Menurut Dokter, Ini Penyebab Sering Berkeringat saat Tidur

Avatar of PortalMadura.com
Menurut Dokter, Ini Penyebab Sering Berkeringat saat Tidur
ilustrasi

PortalMadura.Com – Apakah Anda pernah mengalami tubuh basah oleh saat di malam hari?. Jika iya, sebagian dari Anda pasti akan bertanya-tanya tentang apa penyebab dari berkeringat itu.

Biasanya hal ini disebabkan karena penggunaan selimut yang terlalu tebal, cuaca yang lagi panas sampai pada proses peradangan atau inflamasi ketika Anda mengalami penyakit atau infeksi.

Selain itu, beberapa kondisi juga dapat memengaruhi sistem saraf kelenjar keringat Anda, atau faktor lain yang memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk mengatur suhunya. Karena, tubuh menggunakan keringat untuk mengurangi suhu inti ketika melampaui apa yang dinamakan batas zona thermoneutral.

Menurut studi, ada juga kemungkinan bahwa orang yang berolahraga dapat dikondisikan untuk berkeringat pada suhu yang lebih rendah dari yang diperkirakan.

Dokter James Mold dan kolega dalam Journal of the American Board of Family mengungkapkan, beberapa faktor menyebabkan kemungkinan tubuh Anda berkeringat, termasuk serangan panik, masalah tidur, demam, mati rasa di tangan dan kaki, kecemasan dan stres, serta kesulitan bernapas di malam hari.

Keringat tersebut juga bisa disebabkan efek samping dari pengobatan, termasuk Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), yang biasa diresepkan untuk mengatasi depresi. Mold menuturkan, ada kemungkinan SSRIs menjadi penyebab meski tidak pernah terbukti dengan jelas.

Dalam beberapa kasus, keringat pada malam hari bisa saja mengindikasikan ada masalah serius. Studi tersebut menerangkan, kondisi semacam itu bisa juga merupakan gejala penyakit autoimun, masalah pada jantung, atau sleep apnea, yakni terhentinya napas selama tidur.

Kasus-kasus yang dijabarkan di atas memang cukup jarang. Namun, Mold menyarankan agar Anda segera menghubungi dokter bila hampir setiap hari terbangun dalam keadaan berkeringat. Ia juga menyarankan agar Anda menjaga suhu tubuh setidaknya dua kali sehari selama seminggu untuk mendeteksi adanya gejala demam.

Apabila kondisi tubuh Anda normal-normal saja, mungkin ada pengaruhnya pada kebiasaan. Anda juga bisa mengurangi ketebalan selimut atau pakaian tidur serta menghindari konsumsi makanan pedas sebelum memejamkan mata. (okezone.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.