Menurut Psikolog : Kerekatan Hubungan Keluarga Berpengaruh pada Mental Anak

Avatar of PortalMadura.com
Menurut Psikolog Kerekatan Hubungan Berpengaruh pada Mental Anak
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Banyak orang tua berlomba-lomba untuk bekerja banting tulang hanya demi memenuhi kebutuhan keluarga termasuk menjamin masa depan dan kebahagiaan anak-anaknya.

Berbagai kesibukan yang dilakukannya itu terkadang sampai menyepelekan hal sepele yang bisa merusak ikatan sebuah hubungan. Maksudnya, dari sibuknya berkerja sampai membuat hubungan dengan anak merenggang.

Padahal, seorang anak tidak hanya membutuhkan jaminan masa depan, ia juga butuh kehadiran dan kasih sayang dari orang tuanya. Dengan kebersamaan itulah mampu memengaruhi mentalnya.

Penting diketahui, berkumpul bersama keluarga merupakan satu hal yang dapat menjadikan individual sehat secara psikologis dan menjauhkan diri dari depresi seperti menyakiti diri sendiri.

Jadi, dengan adanya hubungan yang rekat dan harmonis, maka komunikasi yang terbentuk pun menjadi positif yang artinya tidak mudah terpancing emosi. Relasi hubungan pun jadi lebih stabil.

Walaupun memang pada akhirnya tidak bisa lepas dari adanya pertikaian, biasanya hal itu akan mudah dikendalikan. Lantas, bagaimana cara agar suatu hubungan keluarga tetap erat?.

Salah satu cara meningkatkan hubungan yaitu dengan berkumpul bersama. Dengan aktivitas ini antar anggota keluarga bisa saling bertemu dan berkomunikasi. Sekalipun ada masalah, maka lebih kuat karena ada keluarga yang mendukungnya.

“Saat individu merasa dicintai dan di-support oleh keluarga, omongan negatif dari sekitar tidak akan mempengaruhi dirinya,” kata psikolog keluarga, Roslina Verauli, seperti dilansir PortalMadura.Com, Minggu (8/12/2019) dari laman Liputan6.com.

Roslina menegaskan, bahwa setiap keluarga memiliki cara masing-masing untuk bisa berkumpul. Tentu antara keluarga satu dengan yang lain berbeda kebiasaan berkumpulnya. Misalnya dengan makan malam akhir pekan, liburan bersama atau mungkin olahraga.

Lebih lanjut ia menyarankan, agar aktivitas berkumpul tersebut rutin dilakukan. Saat momen bersama hanya dilakukan hanya sekali saja, maka tentu akan terkesan percuma dan hari-hari akan membosankan lagi. Bahkan, bukan tidak mungkin akan berujung renggangnya suatu hubungan.

Baca Juga : Guys, Perhatian dan Pembentukan Mental pada Anak Membantunya Atasi Bullying

“Coba buat agenda bersama seperti menikmati camilan yang dilakukan secara rutin setiap sore di halaman rumah,” kata Vera.

Setidaknya, cara tersebut bisa menjadi solusi terciptanya hubungan yang erat antara orang tua dan anak. Semoga bermanfaat dan selalulah pentingkan keluarga dalam setiap kepentingan.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.