Militer Turki: 153 Target Teroris Ditembaki Dalam Operasi Afrin

Avatar
Militer Turki: 153 Target Teroris Ditembaki Dalam Operasi Afrin
Turkish military vehicles and personnel [File photo]

PortalMadura.Com, Ankara – Staf Umum Turki, pada Minggu (21/1/2018), menyatakan, jet tempur dan artileri Turki berhasil menembak 153 target milik organisasi teroris PYD/PKK dan Daesh di Afrin, Suriah.

“Sejauh ini, 153 target yang digunakan sebagai tempat penampungan, persembunyian dan gudang amunisi oleh organisasi teroris PKK/KCK/PYD-YPG dan Daesh, berhasil ditembak,” tulis Staf Umum Turki dalam sebuah pernyataan melalui situs resminya, dilansir Anadolu.

Melaui pernyataan yang sama, Staf Umum Turki menyatakan bahwa “Operasi Ranting Zaitun berlanjut sesuai rencana”.

Turki meluncurkan Operasi Ranting Zaitun yang bertujuan untuk memerangi organisasi teroris PYD/PKK dan Daesh di Afrin Syria pada Sabtu pukul 17.00 waktu Turki (GMT1400).

Operasi tersebut dilakukan dalam kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, keputusan Dewan Keamanan PBB dan hak pembelaan diri berdasarkan piagam PBB, kata Staf Umum Turki dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Militer juga menegaskan bahwa hanya teroris yang menjadi target dan akan diberikan kepekaan besar agar warga sipil tidak dirugikan dalam operasi tersebut.

Afrin menjadi tempat persembunyian utama bagi PYD/PKK sejak Juli 2012 setalah rezim Assad di Suriah menyerahkan kota itu kepada kelompok teror tanpa pertempuran.

Kota Kilis dan Hatay di Turki yang berada di seberang perbatasan Suriah termasuk dalam jarak tembak kelompok PYD/PKK dari Afrin. Kelompok teror tersebut juga menggunakan Gunung Amanos yang terhubung dari Afrin untuk menyusup ke Turki.

PYD/PKK juga bergantung pada Afrin untuk terhubung dari barat laut Suriah ke Laut Mediterrania.

Melalui Afrin, organisasi teroris tersebut juga mengancam pencapaian Operasi Perisai Eufrat dan zona de-eskalasi Idlib. Seperempat tanah Suriah dan 65 persen perbatasan Turki-Suriah berada di bawah pendudukan organisasi teroris tersebut.

Operasi Perisai Eufrat diluncurkan pada Agustus 2016 dan berakhir pada akhir Maret 2017 dengan tujuan meningkatkan keamanan, mendukung pasukan koalisi dan menghilangkan ancaman teror di sepanjang perbatasan Turki.(AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.