PortalMadura.Com, Bangkalan – Siswa kelas 1 sampai kelas 6 SDN Manyoneng Laok 1, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, terpaksa harus belajar di bawah pohon dekat sekolahnya.
Tiga ruang kelas yang mereka tempati sebelumnya dengan cara disekat dikhawatirkan ambruk menyusul tiga kelas lainnya yang sudah ambruk satu tahun lalu akibat faktor usia. Lokal SDN Manyoneng Laok 1 dibangun tahun 1980 an.
Saat ini, tercatat ada 122 siswa. Mereka sudah hampir dua pekan menjalani proses KBM di luar kelas tanpa atap dan menggunakan alas seadanya.
“Agar siswa tetap bisa menerima mata pelajaran, siswa rela belajar di bawah pohon,” terang Basori Alwi, guru agama SDN Banyoneng Laok 1, Sabtu (14/12/2019).
Pada proses KBM diakui tidak nyaman. Siswa dan guru kepanasan. Susahnya saat hujan turun karena tidak ada kelas yang dirasa aman untuk berteduh.
Tiga ruang kelas yang kondisinya dikhawatirkan ambruk, sudah sepakat bersama wali murid untuk tidak ditempati lagi.
Pihak sekolah sudah berulang kali melaporkan dan mengajukan pembangunan gedung sekolah baru, namun belum ada respon.
Kabid SD Dinas pendidikan Kabupaten Bangkalan, Muhammad Ya'kub, mengakui jika ambruknya lokal kelas tersebut karena termakan usia.
Ia berjanji pada tahun anggaran 2020 akan dibangun ruang kelas. “Insya Allah, pada tahun 2020 sudah mendapat bantuan untuk pembangunan sekolah,” katanya.
Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bangkalan, Herman Finanda, turun langsung ke lokasi. Ia dengan cepat berkoordinasi dengan para pihak.
“Insya Allah akan mendapat perhatian khusus,” katanya Herman Finanda yang juga memberikan bantuan terop.(*)