Mohamad Dahri, Berwirausaha sambil Membangun Desa

Avatar of PortalMadura.com
Mohamad Dahri, Berwirausaha sambil Membangun Desa
Nur Farida dan Mohamad Dahri memperkenalkan kripik jagung Tatochis kepada Bupati Bangkalan R. Abdul Latief Amin Imron (bercaping) di acara panen raya jagung di Desa Duko Tambin, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, 4 November 2019 (Foto: Istimewa)

Dari Warung Kopi hingga Galeri Batik

Tahun 2014, Dahri bersama sang istri, Nur Farida (24), mulai merintis usaha kripik jagung. Proses pembuatan dari pemilihan jagung, pengolahan, hingga pengemasan dilakukan sendiri oleh keduanya. Oleh karena singkong juga hasil alam yang mudah didapat di desanya, usaha Dahri juga merambah ke kripik singkong.

“Di awal-awal saya membuat dua kilogram saja secara bergantian. Jika hari ini buat kripik jagung, besok ganti kripik singkong. Harga jagung dan singkong yang masih tergolong murah saat itu jadi salah satu pertimbangan saya berani membuka usaha rumahan ini,” terang Dahri kepada PortalMadura.Com di sela-sela acara Pelatihan Pengolahan Kripik Jagung Kader PKK dan Posyandu Desa Duko Tambin, Kecamatan Tragah, , Senin-Rabu (18-20/11/2019).

Awal-awal produksi kedua produk camilan ini diijual dalam tiga kemasan dengan harga Rp 1.000, Rp 5.000, dan Rp 10.000. Masing-masing produk tersedia dalam empat rasa, yaitu original, pedas, manis, serta perpaduan pedas-manis. Distribusi penjualannya mulai warung kopi, pondok pesantren, kampus, hingga galeri batik. Dahri juga melayani pembelian secara online, walau dari luar kota sekalipun.

“Saya juga melayani jika ada konsumen yang hanya ingin membeli produk mentah, baik kripik jagung atau kripik singkong. Jadi konsumen tinggal menggorengnya saja di rumah. Tentu saja harga produk mentah berbeda dengan produk jadi,” ujarnya.

Selain kedua produk ini, Dahri juga menghadirkan kripik jagung jumbo. Ini tergolong bukan produk baru, oleh karena bahan serta cara membuatnya sama dengan kripik jagung sebelumnya. Ukuran mentahnya adalah 15×20 cm. Jika digoreng, ukurannya pastilah lebih besar dari ukuran mentahnya.

Satu produk lagi yang dibuat Dahri adalah kopi jagung. Tak lain campuran antara kopi dan jagung. Terbagi dua jenis. Pertama, campuran dengan takaran yang sama. Setelah tercampur warna kopi terlihat cokelat, namun rasa jagung kurang mengena di lidah. Kedua, campuran dengan takaran jagung lebih banyak. Rasa jagung sangat terasa, begitu juga aroma jagung yang tercium tajam menusuk hidung.

Ikhlas …

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.