Motivasi, Modal Utama Mendapat Beasiswa di Belanda

Avatar of PortalMadura.Com
Motivasi, Modal Utama Mendapat Beasiswa di Belanda
Kanan, Willy Sakareza bersama Rektor Unija, Alwiyah

PortalMadura.Com, Sumenep – Adik-adik mahasiswa atau yang baru berencana masuk kuliah, mendapatkan beasiswa tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, untuk mendapatkannya, seringkali dihadapkan pada seabrek persyaratan yang harus dipenuhi.

Namun, berbeda dengan anak bangsa ini yang melanjutkan pendidikan tingginya di negara Belanda. Untuk mendapatkan beasiswa ternyata tidak sesulit yang dibayangkan banyak orang.

“Cukup bermodalkan motivasi, mas. Kita akan mendapatkan beasiswa bila kuliah di Belanda,” tegas Willy Sakareza, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda, pada PortalMadura.Com, saat berkunjung ke Kampus Unija Sumenep, Jumat (27/6/2014).

Dia menjelaskan, motivasi merupakan modal utama yang harus tertanam. Tanpa, ada motivasi seseorang akan sulit mendapatkan beasiswa. Kenapa harus motivasi?.

“Yang harus disampaikan dalam bentuk tulisan (esai, red), motivasi kuliah di Belanda itu apa?. Ini yang menentukan diterima tidaknya untuk mendapatkan beasiswa,” katanya sambil tersenyum.

Diawal tulisannya, harus masuk pada titik poin yang dimaksud. Artinya, motivasi yang disajikan itu harus benar-benar amat sangat besar. Sebab, bagi orang Belanda, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi negara Belanda bila alumninya menjadi pembesar atau orang yang berpengaruh di Indonesia.

“Mereka akan bilang, alumni disini layak jual di Indoensia. Menjadi inilah, menjadi itu. Apalagi menjadi Presiden. kira-kira seperti itu yang diinginkan Universty di Belanda. Ibaratnya, orang Belanda itu ingin mempunyai saham melalui anak negeri Indonesia,” urainya.

Bagaimana dengan kemampuan bahasa?. Willy Sakareza asal Jakarta ini menegaskan, berbahasa inggris yang baik tentu menjadi keharusan, karena setiap hari dan komunikasi di internal university menggunakan bahasa inggris.

“Kalau soal bahasa, saya yakin tidak menjadi masalah bagi pelajar di Madura. Di Belanda itu sudah ada mahasiswa dari seluruh negeri ini. Tinggal saya menunggu yang dari Madura,” ujarnya penuh semangat.

Mahasiswa Indonesia di Belanda, tercatat sebanyak 1.500 orang. Semuanya mendapatkan beasiswa. Bahkan, ada yang statusnya suami-istri sama-sama kuliah di Belanda. “Jadi, tidak mengenal batas usia. Berarapun usianya, asal ada motivasi tetap diterima,” tandas Willy yang sudah penyelesaian S-2 di Universitas Leiden.

Meski diakui, terdapat berbedaan kultur antara Indonesia dengan Belanda. Namun, tidak akan menjadi kendala dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai orang yang beragama. “Toleransi agamanya sangat bagus. Saya muslim, dan enak menjalankan ibadah disana, salat Jumat juga saya lakukan,” katanya.(htn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.