PortalMadura.Com, Pamekasan – Veteran di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas perihal munculnya atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) saat perhelatan karnaval HUT RI Ke-70, Sabtu (15/8/2015).
Ketua Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) Pamekasan, Abdul Halik Sisworo Pranoto mengaku, dirinya tidak setuju adanya atribut organisasi yang sangat kejam pada masanya. Karena hanya akan menimbulkan sakit hati ketika mengingat masa perjuangan para pahlawan.
“Saya sangat tidak setuju, karena mereka bagian dari musuh dulu. Itu serahkan saja kepada pihak kepolisian. Saya sangat tidak setuju,” katanya dengan nada tinggi ketika ditanya alasan ketidaksetujuannya, Selasa (18/8/2015).
Dikatakan, siapapun penerus bangsa harus merenung betapa susahnya memerdekakan negeri ini. Sehingga, tidak serta merta menampilkan adegan yang sensitif dalam ajang apapun, sebab hal itu berkaitan dengan harkat dan martabat bangsa.
Pada pelaksanaan Karnaval HUT RI Ke-70 yang diadakan oleh Pemkab Pamekasan, terdapat penampilan PKI lengkap dengan atribut, logo dan tokoh PKI utusan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Tak pelak, kejadian itu memantik para penegak hukum untuk bertindak. (Marzukiy/choir)