PortalMadura.Com, Sumenep – Dua nama masjid di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diberi nama kedua orang tuanya oleh seorang warga yang membangun.
Dua pembangunan masjid itu menguras anggaran hingga miliaran rupiah dari saku pribadinya.
Dua masjid itu, yakni Masjid Fathimah Binti Said Gauzan berlokasi di Desa Jabaan, Kecamatan Manding dan Masjid Abdullah Syechan Baghraf di Desa Jate, Kecamatan/kepulauan Giligenting, Sumenep.
Kenapa diberi nama kedua orang tua?. “Itu semata-mata wujud pengabdian saya pada orang tua dan pahala dari pembangunan masjid itu, saya haturkan pada beliau,” kata MH Said Abdullah, yang membangun kedua masjid tersebut, dalam sebuah kesempatan pada PortalMadura.Com.
Fathimah adalah nama ibu dari MH Said Abdullah dan Abdullah Syechan Baghraf merupakan nama bapaknya.
Pembangunan masjid tersebut didasari kebutuhan dan permintaan warga setempat. MH Said Abdullah yang merupakan politisi PDI Perjuangan ini mendanai dari desain hingga bangunan masjid tegak dan siap pakai.
Masjid Fathimah Binti Said Gauzan yang pembangunannya sedang berlangsung dianggarkan hingga Rp 3,5 Miliar. Masjid ini dibangun di atas lahan 1 hektar dengan ukuran masjid 20×25 meter. Luas masjid mencapai 420 meter.
Sedangkan Masjid Abdullah Syechan Baghraf yang berukuran 15×15 meter sudah dimanfaatkan oleh warga sejak diresmikan oleh Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Juni tahun 2016.
Baca : Peresmian Masjid Abdullah Syechan Baghraf
MH Said Abdullah kelahiran Sumenep ini, juga akan membangun masjid lain dengan nama Masjid Khalida Ayu Winarti. Nama Khalida Ayu Winarti adalah nama istri dari MH Said Abdullah.
Masjid Khalida Ayu Winarti yang direncanakan dibangun tahun ini berlokasi di lingkungan Pondok Pesantren Darutthoyyibah, Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep.
Sejak lima tahun terakhir, MH Said Abdullah juga membangun masjid dan musalla di berbagai tempat. Di antaranya, Masjid Al-Irsyad di Desa Karang Nangka, Kecamatam Rubaru, Sumenep. Pembangunan dan penamaan Masjid Al-Irsyad adalah permintaan warga setempat dan telah dimanfaatkan oleh warga.
Tempat ibadah lainnya, berupa pembangunan musala di Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep. Musala ini dilengkapi dengan rumah tokoh agama yang memberi bimbingan keagamaan bagi warga setempat.(Hartono)