PortalMadura.Com, Pamekasan – Alat tangkap ikan jenis pukat harimau dan bom condet masih banyak dipergunakan nelayan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Dua jenis alat tangkap ikan itu merupakan salah satu pemicu rusaknya terumbu karang sebagai tempat hunian ikan-ikan kecil di daerah Pamekasan.
“Alat sejenis pukat harimau dan bahan peledak (bom condet), masih menjadi pilihan mayoritas nelayan di Pamekasan,” terang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, melalui Kabid Pemberdayaan Nelayan, Bambang Budi Santoso, Senin (18/2/2019).
Selama tahun 2018, banyak terumbu karang yang rusak akibat penggunaan alat tangkap yang digunakan nelayan tidak ramah lingkungan.
Dari total 276,42 tutupan terumbu karang di wilayah perairan Kecamatan Pasean, Pademawu, Batumarmar, Tlanakan, dan Larangan, hampir 50 persen mengalami kerusakan.
“Mau gimana lagi, hampir semua nelayan masih cenderung menggunakan pukat dan bom condet,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Apik mengaku miris dengan pola pikir nelayan yang masih menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
Ia khawatir, jika hal itu dilakukan secara terus menerus, terumbu karang sebagai hunian ikan habis dan bisa menyebabkan punahnya ikan di wilayah perairan Pamekasan.
“Yang rugi tentunya kan nelayan sendiri,” ucapnya.
Pihaknya meminta pemerintah agar bersinergi dan melakukan sosialisasi kepada nelayan tentang penggunaan alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan.
“Harus dijaga, sosialisasi harus intens dilakukan oleh dinas terkait,” pintanya.