Oknum Legislator Diduga Aniaya Aktivis Formabes

Avatar of PortalMadura.com
Oknum Legislator Diduga Aniaya Aktivis Formabes
"Bogem mentah" (ilustrasi/pexels)

PortalMadura.Com, Sampang – Salah satu aktivis Forum Madura Bersatu (Formabes) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, inisial M diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum legislator setempat.

Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu, berlangsung di salah satu warung kopi wilayah hukum Desa Panggung, Kecamatan Kota Sampang, Selasa (9/8/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dody Darmawan membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut.

“Ia benar. Ada laporan dugaan penganiayaan terhadap M. Dalam laporannya, bahwa korban diduga dianiaya dengan melibatkan oknum anggota dewan dan beberapa temannya saat berada di warung kopi,” katanya, Rabu (10/8/2022).

Korban M disebut mengalami patah tulang bagian hidung dan pendarahan. Korban sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Zyn.

“Untuk menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan, korban akan melakukan visum di rumah sakit,” terangnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Irwan Nugraha menyampaikan, kasus dugaan penganiayaan yang dilaporkan korban M dalam proses penanganan sesuai tahapan penyelidikan.

“Kami tidak bisa memberikan informasi secara jelas. Karena, belum mengetahui motif dugaan penganiayaan. Namun, kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait laporan ini,” katanya.

Versi saksi mata, Nirwanto menyampaikan, kasus dugaan penganiayaan itu dilaporkan ke Polres Sampang beberapa saat setelah kejadian.

Sebelum kejadian, Nirwanto bersama M mengaku telah berjanji akan bertemu dengan pelaku untuk membicarakan hal penting di TKP. “Ketika terlapor bersama rekan-rekannya datang, pelaku langsung bertanya kepada M, apa maunya kamu?,” kata Nirwanto menirukan ucapan pelaku.

Saat itu, lanjut Nirwanto, pelaku W memukul korban dan disusul dua rekannya ikut terlibat hingga korban terjatuh di lokasi kejadian.

“Melihat M dipukul, saya bergegas berdiri untuk melerai penganiayaan. Namun, salah satu pelaku mendekati dan mencegah agar tidak ikut campur,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.