Pakai Robot Perayap dan Kendaraan Nirawak Solusi Canggih Peneliti Taiwan, Perangi Penyebaran Nyamuk Demam Berdarah

Avatar of PortalMadura.com
Pakai Robot Perayap dan Kendaraan Nirawak Solusi Canggih Peneliti Taiwan, Perangi Penyebaran Nyamuk Demam Berdarah
Pakai Robot Perayap dan Kendaraan Nirawak Solusi Canggih Peneliti Taiwan, Perangi Penyebaran Nyamuk Demam Berdarah

PortalMadura.com- Para peneliti dari Pusat Penelitian Pengendalian Penyakit Nasional di Taiwan, dipimpin oleh Wei-Liang Liu, telah menemukan pendekatan baru yang canggih dalam memerangi penyebaran nyamuk di daerah perkotaan.

Melalui penggunaan kendaraan nirawak atau unmanned ground vehicles (UGV), para peneliti berhasil mengidentifikasi dan menghilangkan sumber perkembangbiakan nyamuk demam berdarah, yang merupakan tonggak penting dalam pertempuran melawan penyakit tersebut.

Nyamuk Aedes adalah vektor yang bertanggung jawab atas penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue. Selain itu, nyamuk ini juga dapat menyebarkan penyakit-penyakit lain seperti chikungunya, demam kuning, dan zika. Oleh karena itu, penyakit demam berdarah yang menimbulkan kekhawatiran bagi kesehatan masyarakat menjadi semakin mendesak untuk diatasi.

Seiring dengan berkembangnya urbanisasi, selokan yang tidak terawat menjadi tempat yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk ini. Hal tersebut memberikan tantangan berat bagi program pemantauan nyamuk tradisional dalam menilai dan menganalisis kepadatan nyamuk di area tersembunyi ini.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Liu dan timnya mengembangkan sistem kendaraan darat tak berawak inovatif yang mengintegrasikan robot perayap, kereta gantung yang dikendalikan kabel, dan sistem pemantauan waktu nyata. Dengan mutakhir ini, para peneliti berhasil mendapatkan gambar area saluran pembuangan dengan resolusi tinggi secara real-time, sehingga menawarkan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang keberadaan dan konsentrasi nyamuk.

Sistem ini diterapkan oleh para peneliti di lima distrik administratif di kota Kaohsiung, Taiwan, antara Mei dan Agustus 2018. Mereka berfokus pada parit selokan pinggir jalan tertutup yang diduga menjadi titik berkumpulnya nyamuk. Untuk mengukur dampak intervensi UGV, perangkap nyamuk ditempatkan secara strategis di atas selokan untuk memantau populasi nyamuk dewasa.

Hasil dari penerapan sistem UGV tersebut sangat luar biasa. Para peneliti berhasil mendeteksi jejak nyamuk Aedes pada berbagai tahap perkembangan, mulai dari fase larva hingga dewasa, di 20,7 persen saluran pembuangan yang diteliti. Sebagai tindakan pencegahan tambahan, insektisida atau semburan air bersuhu tinggi digunakan di selokan positif. Segera setelah intervensi ini, indeks gravitrap (Gravitrap Index, GI), yang merupakan ukuran kepadatan nyamuk dewasa di sekitarnya, anjlok secara signifikan dari 0,62 menjadi 0,19.

Para peneliti menyatakan bahwa penggunaan UGV yang meluas berpotensi menghilangkan beberapa sumber perkembangbiakan nyamuk vektor, sehingga dapat mengurangi prevalensi tahunan demam berdarah di kota Kaohsiung. Dalam jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases, Liu dan timnya telah membuktikan bahwa teknologi UGV dapat diterapkan secara efektif untuk memerangi penyebaran nyamuk demam berdarah.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.