Pasien Tewas, Gaki Tuding Dugaan Malpraktek Terjadi di RSUD dr Moh Anwar Sumenep

Avatar of PortalMadura.Com
Pasien Tewas, Gaki Tuding Dugaan Malpraktek Terjadi di RSUD dr Moh Anwar Sumenep
Ist. Dok,. Tampak depan RSUD dr Moh Anwar Sumenep

PortalMadura.Com, – Hasil investigasi salah seorang aktifis Gugus Anti Korupsi Indonesia (), Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menduga telah terjadi malpraktek terhadap salah satu pasien , hingga meninggal dunia.

“Ada di rumah sakit Sumenep yang dilakukan salah seorang oknum dokter,” tuding Ketua Gaki Sumenep, Ahmad Farid, pada PortalMadura.Com, Senin (17/10/2016).

Pasien meninggal dunia usai dilakukan operasi yakni Mariyatul Kibtiyah (13), warga Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sumenep. Pasien yang masih kelas I SMP di Sumenep ini, divonis menderita penyakit kangker di bagian perut.

Temuan Gaki, usai pasein dilakukan operasi, salah seorang tim dokter menyampaikan pada keluarga pasien jika penyakitnya sudah diangkat dan minta uang sebesar Rp550 ribu.

“Alasannya, untuk biaya pengiriman ke Surabaya dalam rangka mengetahui apakah tumor ganas atau tidak. Ini aneh, karena sudah melalui proses salah satu lab swasta di Sumenep,” ujarnya.

Pasien meninggal dunia, Jumat (14/10/2016) malam. Putri bapak Toha ini sebelumnya dilakukan pemeriksaan di ruang rawat inap RSUD Sumenep, Rabu (5/10/2016).

Keesokan harinya, Kamis (6/10/2016) pada pukul 10.00 WIB, dilakukan operasi oleh oknum dokter bedah, inisial HG. Berselang tujuh (7) hari kemudian, pasien meninggal dunia.

“Yang disampaikan pada keluarga, pasien meninggal karena infeksi. Alasan ini janggal,” ucapnya.

Temuan yang mengagetkan Gaki, beberapa jam sebelum pasien meninggal dunia, dokter yang menangani masih sempat menyampaikan pada keluarga pasien bahwa akan dilakukan operasi ulang bersama tim dokter ahli dari Surabaya.

“Logika sederhana, apanya yang mau dilakukan operasi ulang. Berarti operasi pertama ada kesalahan. Orang bodoh pun tahu kalau ini ada kesalahan pada operasi pertama,” tandasnya.

Menurutnya, dari proses observasi hingga terjadi tindakan operasi atau mengangkatan terhadap penyakit pasien hingga meninggal dunia banyak kejanggalan.

“Sudah jelas, dugaan malpraktek terjadi di RSUD Sumenep,” tegasnya.

Dalam kasus ini, pihaknya akan melakukan pengawalan hingga tuntas sebelum nyawa pasien lainnya melayang akibat salah dalam dugaan observasi dan operasi pada pasein.

“Akan kami kawal, sesuai dengan surat kuasa yang diberikan oleh keluarga pasien ke kami,” pungkasnya.

Sementara, Direktur RSUD dr Moh Anwar Kabupaten Sumenep, dr. Fitril Akbar, M.Kes sejak siang hingga malam sulit dikonfirmasi.

Nomor handphone (HP) yang biasa digunakan tak ada jawaban. Via pesan singkat (SMS), juga tidak ada basalan.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.