Paslon Dua Langgar Prokes, Paslon Satu Tak Serahkan Jadwal Kampanye

Avatar of PortalMadura.com
Komisioner Bawaslu Sumenep, Imam Syafi’i
Komisioner Bawaslu Sumenep, Imam Syafi’i

PortalMadura.Com, pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, diikuti dua pasangan calon (paslon).

Paslon satu, Achmad Fauzi-Dewi Khalifah (Fauzi-Eva) dan Paslon dua, Fattah Jasin-Ali Fikri (Gus Acing-Mas Kiai).

Hasil pengawasan Bawaslu Kabupaten Sumenep pada tahapan kampanye, Paslon dua melanggar protokol kesehatan. Sedangkan Paslon satu tidak menyerahkan jadwal kampanye.

“Melalui Panwascam, kami mengeluarkan surat peringatan terhadap paslon dua. Karena melanggar protokol kesehatan (prokes) saat kampanye,” terang Komisioner , Imam Syafi'i, Rabu (14/10/2020).

Paslon dua, kata dia, menggelar kampanye di Kecamatan Kalianget. Saat kampanye, tim mengumpulkan orang lebih dari 50 orang. Padahal, sesuai aturan, maksimal 50 orang saat melakukan kampanye.

“Kami sudah koordinasikan dengan tim paslon agar tetap melaksanakan kampanye sesuai aturan, termasuk protokol kesehatan. Mengingat, saat ini dalam kondisi pandemi,” ujarnya.

Sedangkan paslon satu yang tidak menyerahkan jadwal kampanye, pihaknya tidak bisa memantau kampanye Fauzi-Eva.

“Kami tidak bisa memantau [Fauzi-Eva], karena kami memang tidak menerima jadwal kegiatan kampanye,” tegasnya.

Paslon dua, sambungnya, telah memberikan jadwal kampanye di empat titik yakni Kecamatan Kalianget, Kota, Dungkek dan Kecamatan .

Paslon satu, Achmad Fauzi-Dewi Khalifah (Fauzi-Eva) diusung PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Paslon dua, Fattah Jasin-Ali Fikri (Gus Acing-Mas Kiai) diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.