Pasutri Kebingungan Anaknya Terserang Penyakit Kaki Gajah

Avatar of PortalMadura.Com
Pasutri Kebingungan Anaknya Terserang Penyakit Kaki Gajah
dok. Terserang Kaki Gajah

PortalMadura.Com, –  Pasangan suami istri (Pasutri) Fariz (26), dan Zahratun (22), warga Dusun Karongkang, Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Madura, Jawa Timur kebingungan saat melihat kaki kanan anaknya, tiba-tiba membengkak sebesar kelapa.

Sejak terserang penyakit tersebut, Irwan Alfarizi (5) bulan, kondisi kesehatannya semakin tidak membaik. Ia menjadi rewel, dan sering menjerit ketika kakinya menyentuh sesuatu.

Mereka sempat membawa anaknya ke dukun. Namun upayanya, tidak membuahkan hasil, penyakit yang diderita tidak kunjung membaik, bahkan semakin parah.

“Kami kebingungan dan panik, sehingga kami bawa saja ke dukun, untuk membawa ke dokter, kami tidak punya biaya,” kata Zahratun, ibu kandungnya, Selasa (26/5/2015).

Akhirnya upaya untuk membawa anaknya kedokter terpaksa dilakukan setelah penyakit anaknya semakin parah. Irwan Alfarizi, dibawa ke dokter anak, untuk mengetahui penyakit yang dideritanya.

“Kami disuruh meminta rujukan ke rumah sakit untuk dioperasi ke Surabaya, karena anak kami divonis menderita penyakit kaki gajah, makanya sekarang kami bawa ke sini (RSD dr Moh Anwar red),” tuturnya.

Sementara, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Dr Moh Anwar Sumenep, menyangkal jika penyakit yang diderita Irwan Alfarizi, adalah penyakit kaki gajah.

Ia menilai penyakit yang diderita korban, adalah penyumbatan saluran darah dari jantung ke kaki, makanya kakinya membengkak.

“Kalau penyakit Irwan Alfarizi, bukan penyakit jenis penyakit kaki gajah, mungkin hanya penyumbatan pembuluh darah saja, tapi untuk lebih jelasnya kita tunggu hasil pemeriksaan,” kata Dr Fitril Akbar, Direktur RSD Dr Moh Anwar Sumenep.

Sementara Ahmad shaleh (36), Ketua RT setempat, berharap ada uluran tangan dari para dermawan. Karena meski pengobatan Irwan Alfarizi bisa gratis, tapi biaya wira-wirinya akan membebani keluarga.

“Mungkin biaya pengobatannya bisa gratis, tapi biaya wira-wirinya yang akan menjadi beban bagi keluarganya, karena kondisi ekonomi keluarganya memang pas-pasan,” pungkasnya. (udin/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.