Pelaku Tak Terungkap, Anak Kelas VI SD Hamil di Sumenep

Avatar of PortalMadura.Com
anak sd hamil sumenep
ilustrasi.net

PortalMadura.Com, – Belum sirna ingatan Anak SMP Hamil 2 Bulan, kini kembali kasus serupa mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sebut saja, Melati (nama samaran) yang masih duduk di kelas VI sebuah lembaga pendidikan sekolah dasar di wilayah Kecamatan Saronggi-Sumenep harus menatap masa depannya dengan suram.

Korban yang tergolong anak berkebutuhan khusus ini perutnya terlihat besar. Ia dinyatakan positif hamil setelah diperiksakan pada petugas medis setempat. Sayangnya, pihak guru pun tidak respon terhadap kasus ini. Padahal, korban hanya hidup bersama bapaknya yang ekonominya murat-marit setelah ibunya meninggal akibat penyakit yang diderita.

Saat ini, korban terlihat trauma dan sulit melakukan komunikasi dengan orang baru. Selain mendekati masa persalinan, kondisi ekonomi sangat membebani keluarga ini. “Sampai saat ini, belum terungkap siapa pelakunya. Karena anaknya, susah diajak komunikasi,” kata salah seorang tokoh masyarakat setempat yang identitasnya minta dirahasiakan, Jumat (12/9/2014).

Namun, ia mengaku ada petunjuk yang mengarah pada siapa pelakunya. “Ada teman satu kelasnya yang sempat mau cerita, tapi ketakukan dan anak itu sekarang dipindah ke sekolah lain karena takut ada ancaman dari berbagai pihak,” urainya sambil meminta kembali tidak menyebutkan identitas dirinya.

Ia berharap ada pihak yang peduli dalam kasus ini, yakni tidak hanya dalam kasus hukumnya. Melainkan, pertolongan pada korban yang sudah hamil tua, baik dalam proses persalinannya maupun pembiayaan terhadap bayi yang akan dilahirkan. “Subhanallah, kondisi ekonominya memang tergolong warga kurang mampu,” tandasnya.

Sementara, aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumenep, R. Aj. Hawiyah Karim mengaku telah mendapat informasi dari tokoh masyarakat setempat. “Yang akan kami lakukan, pertama persiapan proses persalinannya,” terang Wiwik sapaan akrab Hawiyah Karim melalui telepon pada PortalMadura.Com.

Wiwik mengaku perlu hati-hati dalam menangani kasus tersebut, sebab korban merupakan anak yang berkebutuhan khusus. “Misalnya, anaknya nyebut siapa pelakunya, tentu harus dibuktikan dengan tes DNA,” katanya.

Ia akan segera menyambangi korban dan pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan pendampingan terhadap korban. “Saya masih diluar kota. Kalau sudah ada di Sumenep kami akan turun,” pungkasnya.(htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.