Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Tertua AS Berhenti Beroperasi

Avatar of PortalMadura.Com
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Tertua AS Berhenti Beroperasi
Pengumunan penghentian operasi Oyster Creek Nuclear Generating Station. (Foto file - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, tertua yang dioperasikan secara komersial di Amerika resmi berhenti beroperasi pada Senin.

Oyster Creek, yang terletak 50 mil di sebelah timur Philadelphia, New Jersey, pertama kali beroperasi pada 1 Desember 1969.

Lewat sebuah pernyataan, Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan lisensi Stasiun Pembangkit Listrik Nuklir Oyster Creek telah berakhir pada 2009, namun Komisi Pengaturan Nuklir (NRC) memberikan izin perpanjangan hingga 20 tahun. dilaporkan Anadolu Agency, Senin (17/9/2018).

Namun, pada tahun 2010, kesepakatan dicapai antara pemilik Oyster Creek-operator Exelon dan regulator lingkungan Negara bagian New Jersey untuk menghentikan operasionalnya pada 2019, namun kemudian dipercepat satu tahun bertepatan dengan siklus pemeliharaan.

“Di antara faktor yang mempengaruhi keputusan ini adalah masalah keamanan air lokal dan perkiraan anggaran yang mencapai lebih dari USD800 juta untuk pemasangan menara pendingin demi memenuhi standar lingkungan baru,” jelas EIA.

Pembangkit Listrik itu menghasilkan 5,4 juta Mwh, atau hampir dua kali lipat dari sel surya atau fotovoltaik di New Jersey pada 2017.

Oyster Creek adalah salah satu dari empat reaktor tenaga nuklir di New Jersey, selain Stasiun Pembangkit Listrik Salem 1 dan 2 dan Stasiun Penghasil Tenaga Nuklir Hope Creek 1.

Dalam pernyataan yang sama, EIA memaparkan bahwa tenaga nuklir menyumbang 45 persen dari total produksi listrik Negara sepanjang 2017, dan Oyster Creek mengumpulkan 15 persen dari total kapasitas nuklir negara.

Menurut EIA, Oyster Creek adalah pembangkit listrik tenaga nuklir keenam yang berhenti beropeasi dalam lima tahun terakhir.

“Faktor ekonomi telah memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan ini. Hal ini dikarenakan meningkatnya persaingan dari gas alam dan energi terbarukan, sehingga generator nuklir kesulitan bersaing di pasar listrik,” ujar EIA. (AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.