PortalMadura.Com, Pamekasan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dianggap kurang memerhatikan terhadap tanaman tembakau, karena sampai sekarang tidak ada penyuluhan tembakau kepada para petani.
Ketua Asosiasi Pengusaha Linting Rokok Pamekasan, Bambang Budianto menegaskan, selama ini pemerintah daerah hanya memberikan penyuluhan tentang tanaman jagung, kedelai dan padi. Akibatnya, para petani tembakau bercocok tanam secara tradisional.
“Belum ada penyuluhan khusus tentang tembakau, sehingga para petani kurang memahami bagaimana menanam tembakau yang baik. Akibatnya, para petani terkadang memanen tembakau meskipun daunnya masih muda dengan alasan harganya mahal,” katanya, Kamis (12/7/2018).
Dikatakan, para petani tembakau sejauh ini kurang memerhatikan kualitas lantaran kurangnya penyuluhan tersebut. Sebab, apabila petani memanen secara sembarangan berefek pada harga yang murah.
“Oleh karena itu, kami meminta kepada pemkab agar memerhatikan tanaman tembakau ini dengan memberikan penyuluhan kepada petani,” pintanya.
Sementara itu, Humas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distan PHP) Pamekasan, Aziz Jamil, mengaku sudah melakukan pendampingan kepada para petani tembakau. Salah satunya adalah tentang Break Event Point (BEP) tahun 2018 yang mencapai Rp 39 ribu per kilogram. (Marzukiy/Putri)