PortalMadura.Com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tidak mampu mengawasi harga elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram. Akibatnya, disejumlah pelosok desa para pengecer menjual elpiji diatas harga eceran tertinggi (HET) seperti di kecamatan/kepulauan Masalembu yang tembus Rp45 ribu per tabung.
“Untuk Masalembu, HET elpiji itu Rp25 ribu hingga ibu kota kecamatan. Kalau ke pulau-pulau kecil lain di Masalembu bisa jadi berbeda karena membutuhkan biaya lagi untuk mengangkutnya. Jadi disitu kami yang tidak bisa memantaunya,” ungkap Kabag Perekonomian Pemkab Sumenep, Moh Hanafi, Jumat (17/6/2016).
Menurutnya, untuk wilayah dipelosok desa atau pulau-pulau kecil, HET elpiji disesuaikan melalui musyawarah ditingkat forpimka.
“Tapi sampai sekarang kami belum tahu berapa HET untuk penjualan elpiji dipelosok desa di kepulauan. Kami belum diberi tahu oleh Forpimka,” ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya memastikan stok elpiji utamanya di bulan puasan ini baik untuk wilayah daratan dan kepulauan akan terpenuhi karena tahun ini Sumenep mendapatkan tambahan sebanyak 38 persen dari kebutuhan se kabupaten Sumenep sebanyak 15.554.400 tabung dalam satu tahun.
“Kalau stok kami pastikan tidak akan kurang karena ada tambahan jatah pada tahun ini,” tegasnya. (arifin/choir)