Oleh : Indrawati*
Hai, Apa kabar? Semoga tulisan ini menjumpai teman-teman pembaca dimanapun berada dalam keadaan baik, sehat selalu dan berbahagia. Ah, tak terasa sudah lebih dari satu tahun badai “Pandemi Covid-19” melanda bumi pertiwi, Indonesia kita tercinta ya.
Awalnya saya berpikir pandemi ini akan segera menghilang seperti halnya pandemi flu burung yang pernah singgah di bumi pertiwi beberapa tahun yang lalu pun cepat sekali berlalu.
Keadaan cuaca yang dirasa naik turun tak menentu, kemarau yang bisa berhari-hari atau tiba-tiba hujan lebat datang tanpa aba-aba (setidaknya itu yang terjadi di daerah tempat saya tinggal loh). Cuaca yang seperti itu seolah memberikan dua sinyal, pertama badai kali ini masih akan kita hadapi dan kedua, bahwa sebaik-baiknya tempat kita untuk berdiam diri adalah rumah.
Jadi teringat pada sebuah petikan dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 33, dimana Allah Subhanahu Wata’alla berfirman “Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian………., Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.
Kiranya firman Allah itu dirasa tepat untuk kaum muslimah. Dalam hal ini khusunya saya sebagai seorang muslimah. Alhamdulillah, salah satu hikmah yang saya rasakan dari pandemi Covid-19 ini adalah jadi lebih banyak diam di rumah dimana secara tidak langsung seolah Allah ingin mengembalikan saya pada kodrat saya sebagai perempuan. Dibalik musibah selalu ada tanda kasih sayang-NYA.
Tapi, di sudut hati yang lain ada tugas, kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai seorang Guru Bimbingan dan Konseling yang tidak bisa saya lepaskan begitu saja. Tentunya sebagai pendidik atau tenaga kependidikan saya dituntut untuk melaksanakan tugas dan kewajiban saya secara profesional dalam situasi dan kondisi apapun tak terkecuali dalam masa pandemi covid-19 seperti ini.
Pandemi covid-19 ini tidak hanya dirasakan di Indonesia saja, tetapi di seluruh dunia. Berbagai upaya telah dilakukan agar masa pandemi ini segera berakhir karena pandemi ini menghancurkan seluruh sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Tak bisa saya pungkiri, sebagai seorang pendidik dengan ditutupnya kegiatan belajar megajar di sekolah mendatangkan rasa sedih yang mendalam, miris, sakit sangat begitu saya rasakan.
Its seemed I got cabin fever in myself jika teringat keadaan nasib anak bangsa, mereka siswa-siswa saya, para pejuang sukses di madrasah saya tercinta. Sebagai guru BK, tidak sedikit dari mereka, para siswa saya mencurahkan isi hatinya, bercerita, curah pendapat tentang kondisi pandemi covid-19. Selalu terulang dan selalu terulang pertanyaan yang sama yaitu “Kapan masuk sekolah Bu? kita rindu sekolah Bu? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sejenis.
Pandemi Covid-19 telah merubah dunia pendidikan mulai dari proses pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan tatap muka di dalam kelas, namun sejak pandemi berlangsung berubah menjadi belajar secara online/daring (belajar dalam jaringan). Guru, siswa dan orangtua dituntut untuk bisa menghadirkan proses pembelajaran yang aktif dan efektif walaupu harus dilaksanakan dari rumah masing-masing.
Tentunya yang paling saya soroti sebagai guru BK adalah proses pembinaan karakter siswa yang terjun bebas sejak pandemi ini berlangsung begitu sangat dirasakan. Dimulai dari maraknya siswa berambut gondrong bahkan sampai ada yang di cat warna-warni, hal itu tampak terlihat pada saat melakukan proses KBM daring, siswa yang seringnya terlambat menyerahkan tugas dengan alasan yang macam-macam bahkan tak jarang ada siswa yang tidak hadir dalam KBM daring tanpa alasan yang jelas, ditambah lagi budaya kejujuran yang seharusnya bisa menjadi karakter utama yang harus dimiliki oleh mereka para generasi anak bangsa nyaris bias.
Pandemi covid-19 bisa mendatangkan begitu banyak dampak negatif dan dampak positifnya menjadi permasalahan yang serius dalam tatanan pendidikan di Indonesia sekarang dan ke depannya. Dampak positif dari pandemi ini adalah dapat memotivasi, memberikan semangat baru melalui masa-masa sulit untuk terus mencapai tujuan pendidikan di Indonesia lebih maju dan modern dengan metode dan tekhnologi yang tersedia.
Tugas pendidik menjadi semakin berat di tengah pandemi ini, namun dengan adanya kesulitan itu biasanya kreativitas untuk keluar dari masa-masaseperti ini biasanya akan muncul dengan sendirinya, contohnya saja seperti banyaknya muncul aplikasi pembelajaran online, siswa dapat diawasi langsung oleh orang tua, kolaborasi antara orang tua dan guru semakin akrab dan dekat, penerapan ilmu dan perhatian dalam keluarga baik itu sekedar mengingatkan siswa untuk belajar, melakukan diskusi kecil dengan anak di rumah, guru menjadi lebih melek akan tekhnologi serta menjadikan internet sebagai sumber informasi yang positif, dan lain sebagainya.
Pemerintah sudah melakukan berbagai cara agar pendidikan bisa terus berjalan di era pandemi ini, karena pendidikan merupakan aset yang sangat penting bagi sebuah bangsa demi kemajuan suatu negara. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan peraturan pemerintah tentang mewajibkan setiap orang dimanapun berada untuk melakukan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) dan proses vaksinisasi yang masih berlangsung sampai sekarang sebagai salah satu upaya untuk mencegah peneyabaran virus Covid-19 ini meluas.
Dan seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat sudah terbiasa dan harus menerima serta mendukung adanya kebijakan yang telah di buat oleh pemerintah dalam dunia pendidikan. Sekalipun dalam sistem pembelajaran jarak jauh dan work from home yang dianjurkan pemerintah masih banyak kendala seperti kendala pada jaringan, susahnya untuk memahami materi yang diterima atau ditangkap oleh siswa maupun pelajar, dan banyak keluhan seperti diberikannya tugas yang banyak, hal itu tetap bisa berjalan dengan cukup baik sampai hari ini.
Apa kabar hati para sahabat guru ku dimanapun kalian berada? setelah satu tahun lebih kita ditempa dengan berbagai rasa dan nalar pada covid-19 dan cobaan-cobaan yang lainnya semoga karena ini kita bisa menjadi lebih kuat lagi dari sebelumnya, semoga hati kita masing-masing sudah bisa kembali berdamai dengan segala hal yang datang dalam bentuk ketidaknyamanan ini.
Mereka diatas sana dengan kewenangan dan kebijakanya sudah berupaya dengan sebaik-baiknya dalam menangani pandemi covid-19 ini. Mari kita dukung apapun langkah yang ditempuh agar kehidupan bisa kembali normal. Semoga badai covid-19 ini bisa membawa berkah untukku, untukmu, untuk kalian. Semoga segala kebaikan bersama kita semua, dan kita selalu diberi kesehatan, kemudahan, dan kebahagiaan dalam segala hal. Aamiin. Jangan lupa berbagi, bersyukur, dan tetap Ikhlas dalam beramal. Wassalamu’allaikum Wr.Wb.(**)
*Penulis: Guru Bimbingan & Konseling pada MTsN 2 Sumenep (NPM: 720112867)