PortalMadura.Com, Pamekasan – Pelantikan Wakil Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Khalil Asy'ari menjadi bupati sampai sekarang tidak jelas karena Surat Keputusan (SK) pengukuhan dari pemerintah pusat belum turun.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Pamekasan, Mohammad Alwi menyampaikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur perihal kepastian pengangkatan wakil bupati menjadi bupati. Tetapi, informasi yang didapat sama seperti sebelumnya, yakni menunggu SK pemerintah pusat.
“Semuanya sudah saya sampaikan melalui biro pemerintahan provinsi. Kemarin kita SMS lagi, ternyata memang SK pengukuhan pak wabup menjadi bupati masih menunggu dari pusat,” katanya kepada PortalMadura.Com, Rabu (7/2/2018).
Pihaknya berharap, pelantikan itu bisa segera terlaksana demi lancarnya roda pemerintahan di bumi Gerbang Salam. Sehingga pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur, mengingat jabatan bupati tersebut akan berakhir pada tanggal 21 April 2018 atau dua bulan sebelum pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pamekasan yang dijadwalkan tanggal 27 Juni 2018.
“Rencananya kami kemarin langsung ke Jawa Timur untuk jemput bola, tapi katanya tidak usah. Kami tetap disuruh nunggu,” pungkasnya.
Pengangkatan Wabup Khalil Asy'ari menjadi Bupati Pamekasan akibat Bupati Achmad Syafii tersangkut kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) dana desa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada bulan Agustus 2017, dan divonis bersalah. Sehingga bupati dua periode tersebut saat ini sedang menjalani vonis kurungan penjara. (Marzukiy/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
