PortalMadura.Com, Sumenep – Sedikitnya 238 siswa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tercatat putus sekolah pada ajaran tahun 2020.
Mereka dari berbagai jenjang pendidikan, yakni SD 47 siswa, Madrasah Ibtidaiyah (MI) 88 siswa, SMP 42 dan MTs sebanyak 61 siswa.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik), Muhammad Saidi menyampaikan, mereka putus sekolah bukan faktor ekonomi. Sebab, masing-masing lembaga sudah ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Putus sekolah karena faktor lingkungan,” tandasnya.
Pihak sekolah, kata dia, perlu melakukan pendekatan secara persuasif terhadap siswa yang putus sekolah agar dapat kembali mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Bisa dengan mendatangi mereka [siswa]. Karena pendidikan itu sangat penting untuk masa depan mereka,” ujarnya.
Solusi lainnya, bagi siswa yang tidak dapat melanjutkan melalui pendidikan formal, bisa melalui pendidikan non formal (paket). “Ada paket A, B dan C. Itu juga dalam pantauan dinas pendidikan,” pungkasnya.(*)