Pengelolaan Keuangan Yang Salah Saat Usia 30-an

Avatar of PortalMadura.Com
Pengelolaan Keuangan Yang Salah Saat Usia 30-an

PortalMadura.Com – Ada pepatah bijak yang menyatakan “life begins at forty” yang pada dasarnya memberikan ilustrasi bahwa kehidupan Anda baik secara finansial maupun kematangan jiwa sudah seharusnya masuk dalam tahap stabil atau mapan di usia empat puluh.

Kunci dari kondisi mapan tersebut ada pada perencanaan keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik sejak dini. Rutinitas bekerja setiap hari seringkali membuat kita terjebak dalam kesalahan pengelolaan keuangan pada usia vital di atas 30 tahun. Apa sajakah kesalahan tersebut? Uraian di bawah ini akan memberikan gambaran 10 kesalahan pengelolaan keuangan pada usia 30-an yang harus Anda waspadai :

Kesalahan dalam Mengelola Pendapatan dan Pengeluaran Uang

1. Tidak paham cara membuat anggaran pendapatan dan belanja

Usia 30 tahun seharusnya merupakan peralihan dari masa dewasa awal yang ditandai dengan kemandirian secara ekonomi, alias lepasnya ketergantungan dari orang tua. Sayangnya pada usia ini, banyak orang yang tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang dengan baik.

Salah satu penyebabnya adalah situasi tinggal bersama orang tua yang membuat pengeluaran setiap bulan tidak jelas, padahal prinsip dasar mengelola keuangan cukup mudah yaitu menyisakan sepertiga dari pendapatan Anda untuk ditabung (termasuk di dalamnya ) dan memanfaatkan sisanya untuk kebutuhan harian, termasuk pengeluaran untuk berwisata atau rekreasi.

2. Besar pengeluaran dari pada pendapatan

Efek dari kurangnya pemahaman tentang cara membuat anggaran adalah pengeluaran yang lebih besar dari pada pendapatan tanpa disadari. Banyak orang berusia 30 tahun tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, padahal batasan keduanya sangat jelas. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi saat ini yang jika tidak dipenuhi akan mengganggu aktivitas lain, sementara keinginan hanyalah sifatnya tidak mendesak dan umumnya muncul karena mengikuti tren sesaat.

Kesalahan dalam Mengelola Hutang
2.
3. Terjebak dalam hutang kartu kredit

Kesalahan paling sering yang dilakukan oleh orang yang berusia 30 tahun dalam menggunakan kartu kredit adalah menganggap bahwa kartu kredit merupakan dana cadangan darurat dan dana ekstra dari pendapatan kita. Perlu Anda ingat bahwa kartu kredit adalah alat bantu pembayaran dan bukan tambahan dana bagi penggunanya.

Jika Anda paham fungsi kartu kredit, maka jebakan kartu kredit dalam segala bentuk promosinya tidak akan menggoyahkan keinginan Anda untuk berbelanja produk yang belum Anda butuhkan saat ini. Perlu diingat bahwa bunga kartu kredit umumnya cukup besar sehingga jika Anda tidak waspada, maka Anda akan terjebak dalam hutang kartu kredit yang berkepanjangan.

4. Salah dalam memilih tempat berhutang

Jika Anda tidak dapat menghindari hutang, tempat terbaik untuk tujuan ini adalah mereka yang tidak membebankan bunga pada Anda. Banyak di antara kaum muda khususnya yang memilih berwiraswasta dan mengandalkan hutang sebagai modal kerja. Hal ini dapat menjadi kesalahan besar jika usaha Anda belum stabil.

Apabila Anda cerdas, maka kerjasama dengan sistem bagi hasil dapat menghindarkan Anda dari jeratan hutang. Sesuai urutan, maka tempat berhutang terbaik bisa dimulai dari orang tua, saudara, teman dan jika terpaksa baru Anda memilih berhutang ke bank. Pilihlah produk pinjaman dengan bunga terendah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kesalahan Mengikuti Gaya Hidup
3
5. Gaya hidup yang tidak tepat

Kemudahan akses informasi memberikan peluang bagi semua produk untuk dapat tersebar dengan cepat. Produk yang paling laku di pasar profesional muda adalah produk yang terkait gaya hidup dengan berbagai macam promosi yang menggunakan model bintang iklan artis ternama. Tidak sedikit di antara mereka yang tergoda dengan beberapa produk gadget, pakaian, tas, sepatu sampai dengan produk olah raga seperti paket gym dan fitness.

Jika direnungkan lebih jauh, apakah produk tersebut mereka butuhkan saat ini dan sesuai dengan kondisi keuangan mereka? Jika tidak sesuai dan Anda memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup tersebut, maka defisit anggaran sudah siap menanti Anda.

6. Gaya hidup yang tidak sehat

Sehat itu mahal, begitu slogan yang sering kita dengar. Namun sayangnya bagi banyak kalangan usia muda, keyakinan kuat bahwa sakit itu hanya untuk usia tua seolah tertancap dalam pikiran mereka. Hal ini yang mengakibatkan banyak kaum muda usia 30-an menjalani gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang berolahraga, begadang setiap malam, mengkonsumsi makanan siap saji berlebihan, merokok, dan bahkan tergoda penyalahgunaan obat dan alkohol.

Gaya hidup seperti ini tentu saja tidak sehat. Jika Anda lakukan saat usia muda, maka cepat atau lambat penyakit akan menjemput Anda dan tentu saja biaya pengobatan yang berkepanjangan akan menjadi beban Anda ke depannya.

Kesalahan dalam Memilih dan Merencanakan Karir
B
7. Terjebak dalam zona nyaman dan tidak berani mengambil tantangan

Pilihan hidup sebagai karyawan maupun pengusaha mempunyai keuntungan dan risiko masing-masing. Kesalahan sering terjadi manakala kaum muda terjebak dalam zona nyaman dengan karir yang dijalani saat ini dan tidak berusaha mencari tantangan baru yang lebih baik saat mereka mendapatkan kesempatan. Bagi karyawan, apa pun posisi yang Anda jalani saat ini, ada baiknya Anda tetap mencari peluang baru yang lebih baik dan jika memungkinkan Anda bisa mencoba memulai usaha sampingan.

8. Hanya tergantung pada satu sumber penghasilan

Sebagai karyawan, jika memungkinkan untuk mempunyai lebih dari sumber penghasilan, maka Anda wajib mencobanya, misalnya dengan memulai usaha sampingan. Tergantung pada satu sumber penghasilan saja sangatlah berisiko. Hal ini lebih mudah dilakukan jika Anda belum punya tanggungan (belum berkeluarga) sehingga ada sumber penghasilan lain yang dapat dipertimbangkan. Perlu diingat bahwa karir Anda saat ini bisa saja terancam, baik oleh persaingan internal karyawan atau persaingan bisnis yang bisa menyebabkan perusahaan tempat Anda bekerja tutup dan Anda terpaksa berhenti bekerja.

Kesalahan dalam Perencanaan Keuangan
5
9. Tidak paham metode dan cara berinvestasi yang benar

Investasi berbeda dengan menabung. Banyak anak muda yang masih bertahan dengan cara lama yaitu menyimpan uangnya di bank untuk menunjang rencana keuangan mereka. Jika Anda menjalankan cara ini, maka resiko inflasi akan membuat rencana keuangan Anda gagal, karena bunga yang dihasilkan dari tidak sebanding dengan tingkat inflasi yang ada.

Padahal banyak metode investasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kondisi keuangan Anda, seperti investasi di pasar modal, emas, maupun properti. Minimnya pengetahuan di bidang ini merupakan kekurangan kaum muda yang harus segera diperbaiki.

10. Mengabaikan faktor inflasi

Tahun 2014, inflasi di Indonesia berkisar antara 7-8%. Jika gaji Anda naik di bawah inflasi, maka artinya daya beli Anda turun. Hal ini tidak banyak disadari para pekerja. Jika Anda mengalaminya, hal terbaik yang perlu dilakukan adalah menambah penghasilan dengan cara tertentu.

Sebaliknya, gaji Anda mungkin naik di atas laju inflasi, namun ternyata pengeluaran Anda juga ikut naik seperti konsumsi BBM, biaya kuliner, travel ke tempat wisata dan sebagainya. Faktor inflasi, kenaikan pendapatan, dan kenaikan pengeluaran harus dihitung secara cermat. Jika dikalkulasikan, maka rumusan sepertiga penghasilan untuk investasi seperti uraian di atas harus dapat dijalankan.

Apakah Anda sudah memasuki usia 30 tahun? Waspadai kesalahan yang sering terjadi di usia ini seperti uraian di atas sehingga Anda bisa terhindar dari risiko fatal di kemudian hari.(imoney/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.