Penuhi Kebutuhan Air Bersih, Antar Desa di Sumenep Diminta Saling Bersinergi

Avatar of PortalMadura.com
Hari Ini Pemkab Sumenep Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa di Raas
dok. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi

PortalMadura.Com, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Madura, Jawa Timur mencatat, selama musim kemarau sering terjadi kekeringan. Akibatnya, sejumlah desa mengalami kekurangan air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di sejumlah desa rawan kekeringan, BPBD setempat meminta agar antar desa saling bersinergi. Sebab, air bersih selama musim kemarau menjadi persoalan pelik yang harus diatasi bersama.

“Program dalam jangka panjang kami, antar desa harus saling bersinergi. Kalau jangka pendek, kami akan menyalurkan bantuan berupa suplai air. Tapi kan tidak bisa terus-menerus disuplai dari kabupaten,” kata Kepala , Abd Rahman Riadi, Senin (24/6/2019).

Ia menyampaikan, pola pemenuhan kebutuhan air bersih itu bisa menggunakan Dana Desa (DD). Sesuai aturan, DD bisa digunakan untuk penanggulangan bencana, salah satunya kekeringan.

“Dengan demikian, desa yang memiliki sumber mata air bisa melakukan kerja sama dengan desa yang krisis air bersih ketika musim kemarau,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, kerja sama antar desa juga bisa dilakukan dalam pengadaan sarana. Misalnya pengadaan tandon air, sebab hasil evaluasi yang dilakukan, kalau pendistribusian air bersih dilakukan dengan cara manual yakni jeriken dijejer saat pendistribusian, maka droping air yang dilakukan sangat lambat.

Baca Juga : Pencarian Korban Perahu Tenggelam Dihentikan, Satu Orang Belum Ditemukan

“Jika tandon air sudah tersedia, maka pendistribusian akan semakin cepat. Sekali droping kami kirim 6 ribu liter. Kalau memakai pola tradisional maka membutuhkan waktu 1,5 jam. Tapi, kalau tandon air sudah ada, pendistribusian hanya butuh 15 menit,” tegasnya.

Sesuai data di BPBD, terdapat 27 desa yang rawan kekeringan, 10 desa masuk kekeringan kritis dan 17 desa lain masuk zona kekeringan langka.

Kategori daerah kering langka apabila masyarakat untuk mendapatkan air bersih harus menempuh jarak di atas 3 kilometer. Sementara kriteria desa kering langka apabila untuk mendapatkan air bersih berjarak 0,5 – 3 kilometer.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.