PortalMadura.Com, Sumenep – Para pengrajin keris di Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tetap beraktifitas di hari lebaran Ketupat atau hari ketujuh (7) setelah lebaran Idul Fitri 1435 H.
“Untuk memenuhi pesanan, saya tetap bekerja, mas!,” kata Marsuki (45), salah seorang pengrajin keris di Desa Aeng Tongtong pada PortalMadura.Com, Senin (4/8/2014).
Membuat keris, kata dia, bukan pekerjaan yang mudah dilakukan, melainkan butuh ketekunan, ketelatenan dan keuletan. “Pada tahap proses penghalusan besi, memang butuh ketenangan pikiran dan kesabaran,” terangnya.
Berkat keuletan dan ditopang dengan daya kreatifitas seninya yang tinggi, maka banyak pesanan dari luar ngeri. “Kalau pemasarannya sudah ada pengepul, dan rata-rata dikirim ke Malaysia,” ujarnya.
Dalam sebulan, ia hanya mampu membuat keris sebanyak 10 buah dengan kualitas sedang dan dipatok pada kisaran Rp.500.000 per buah. “Kalau kualitas pekerjaannya lebih halus dan nilai seninya tinggi, bisa terjual Lima juta rupiah sampai 10 juta rupiah per buah,” katanya.(deny/htn)
http://youtu.be/JPOeoEI_Br8