PortalMadura.Com – Vaginitis merupakan infeksi yang terjadi pada organ vital wanita alias Miss V. Kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap remeh.
Penyakit vaginitis sering disertai dengan sejumlah tanda, seperti munculnya keputihan dengan warna dan jumlah yang tidak wajar, Miss V mengeluarkan bau, iritasi dan gatal-gatal pada area kewanitaan, pendarahan ringan, hingga rasa sakit saat sedang buang air kecil maupun saat melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Dilansir dari laman Halodoc.Com, Sabtu (26/9/2020), berikut beberapa penyebab vaginitis yang perlu Anda diketahui:
Infeksi Jamur atau Bakteri
Dalam keadaan normal, area kewanitaan memang memiliki sebagian kecil sel jamur dan bakteri, tetapi tidak bersifat mengganggu. Saat jamur dan bakteri tersebut berkembang biak dengan tidak terkendali, maka ada risiko vaginitis yang akan terjadi.
Penyakit Menular Seksual
Jenis penyakit menular seks yang bisa menyebabkan vaginitis, di antaranya adalah trikomoniasis, klamidia, dan herpes genital.
Bahan-bahan Kimia
Iritasi akibat penggunaan bahan-bahan kimia pun dapat menyebabkan terjadinya vaginitis. Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti penggunaan sabun dengan kandungan tertentu, pewangi pakaian, hingga alat kontrasepsi, seperti kondom yang memicu reaksi alergi.
Atrofi Vagina
Kondisi yang menyebabkan penipisan pada dinding Miss V. Hal ini bisa terjadi karena adanya penurunan kadar estrogen, terutama setelah wanita memasuki masa menopause.
Tidak Menjaga Kebersihan
Tidak menjaga kebersihan area kewanitaan bisa meningkatkan risiko vaginitis menyerang. Menjaga kebersihan dari organ intim dan mengetahui dengan pasti cara membersihkan yang benar adalah hal yang penting bagi setiap wanita.