PortalMadura.Com, Sumenep – Keterbatasan tenaga penyuluh keluarga berencana (KB) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur minim menyebabkan program KB tidak terealisasi sesuai target.
“Tenaga penyuluh KB yang ada saat ini hanya 30 orang. Padahal untuk 334 desa di Sumenep seharusnya membutuhkan 160 tenaga dengan asumsi setiap penyuluh menangani dua desa,” terang Ahmad Masuni, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Sumenep, Kamis (30/7/2015).
Minimnya tenaga penyuluh KB itu, lanjut Masuni, sangat berdampak pada penyampaian program KB kepada masyarakat terutama di daerah pelosok, seperti diwilayah kepulauan.
“Kami hanya memaksimalkan kader KB desa atau pembantu pembina KB desa (PPKBD) untuk memberikan informasi mengenai KB kepada masyarakat setempat,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya menambah intensitas sosialisasi KB kepada masyarakat, bahkan kedepan berjanji akan melakukan jemput bola dengan mendatangi akseptor KB, setelah diberikan penyuluhan.
“Program KB ini diharapkan tidak hanya membatasi angka kelahiran, juga dapat mengalihkan pengguna KB tradisional kepada formal yang secara medis,” harapnya. (arifin/har)