ANA MAGHFIROH mempunyai pandangan berbeda terhadap perempuan Madura, khususnya gaya dan cara melakukan komunikasi. Sarjana kedokteran ini mengharapkan perempuan Madura berbenah diri dalam berkomunikasi.
“Gaya bicaranya masih dikenal kasar. Padahal, sifat orangnya baik dan jujur,” kata Ana biasa disapa.
Perempuan cantik kelahiran kota Malang, 5 Juli 1992 ini mengungkapkan, jika budaya Madura tidak ada masalah. Artinya, tetap perlu dipertahankan oleh masyarakat Madura.
Tolak ukur budaya Madura yang perlu dipertahankan, kata dia, tentu budaya yang baik. Semisal, sifat kekeluargaan warga Madura yang masih kuat, hidup rukun dan yang muda menghormati yang tua, serta yang tua menghargai yang muda.
Disisi lain, kata yang suka makan Suto Madura ini, pendidikan perempuan Madura jangan sampai ketinggalan dengan daerah lain. Karena dengan pendidikan, pola pikir seseorang akan lebih luas.
“Pendidikan seseorang semakin tinggi, maka akan berdampak positif pada keturunannya. Karena akan lebih tahu bagaimana cara dan pola mengasuh anak,” terang perempuan yang menggunakan behel gigi.(htn)