PortalMadura.Com, Sumenep – Kapolres Sumenep, Madura, Jawa Timur, AKBP H. Joseph Ananta Pinora, S.IK. MSi dihadapkan pada sejumlah kasus dugaan pembunuhan yang tidak pernah terungkap di Sumenep.
Salah satunya, pembunuhan sadis yang menimpa seorang PNS yang sudah ‘ngendon’ sejak tanggal 15 Maret 2016, yang ditemukan tewas di perairan laut Desa Cabbiye, Kecamatan Talango (Pulau Poteran), Sumenep. Kasus ini, peninggalan kapolres lama.
Saat ini, dugaan pembunuhan kembali terjadi dan menimpa salah seorang siswi kelas I Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Ganding, Sumenep, Titin Kholidah (18), warga Dusun Peregi Timur, Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, Sumenep.
“Iya, ini kasus dugaan pembunuhan yang pertama sejak kapolres baru,” terang Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanudin, pada PortalMadura.Com, Selasa (1/11/2016).
Dalam kasus Titin Kholidah, sambungnya, polres telah melakukan koordinasi dengan Polda Jatim. “Tim forensik Polda Jatim sedang ada di Sumenep,” katanya.
Sementara, Aktifis Gugus Anti Korupsi Indonesia (GAKI) Ahmad Farid menuding, penyidik Polres Sumenep tidak serius dalam melakukan pengungkapan kasus dugaan pembunuhan.
“Dan itu tidak hanya pada kasus pembunuhan, banyak kasus yang masih ‘ngendon’. Misalnya, dugaan korupsi, hasilnya mana?,” ujar Ahmad Farid dengan nada geram.
Setiap ada kasus dugaan pembunuhan atau pun tindak pidana korupsi, tim penyidik tidak seharusnya menerima tapi harus terjun langsung dan lakukan sesuatu untuk mengungkap kasus yang sedang ditangani.
“Selama ini mana?. Terkesan tidak bekerja kan?. Tapi, saya optimis jika kapolres yang baru memerintahkan pada anak buahnya dengan serius dan jadikan atensi, tidak ada kasus yang tidak akan terungkap,” tandasnya.
Menurutnya, sejumlah kasus dugaan pembunuhan yang tidak terungkap akan menjadi pertaruhan pada jabatan kapolres yang baru itu. “Ini pertaruhan, jika tidak ada yang terungkap jangan harap mendapat prestasi selama di Sumenep,” pungkasnya.(Hartono)