Pertolongan Pertama Jika Anak Keracunan Makanan

Avatar of PortalMadura.com
Pertolongan Pertama Jika Anak Keracunan Makanan
Ilustrasi (parenting.orami.co.id)

PortalMadura.Com bisa terjadi pada siapa pun, termasuk anak-anak. Keracunan makanan pada anak lebih sering dialami oleh anak yang usianya di bawah lima tahun (balita). Hal ini karena sistem pencernaan dan kekebalan tubuh anak balita belum berfungsi optimal.

Wajar bila keracunan makanan pada anak membuat orang tua khawatir. Tapi, jangan panik. Dilansir dari laman Popmama.Com, Selasa (1/12/2020) berikut pertolongan pertama yang dapat membantu mengatasi keracunan makanan pada anak.

Berikan Banyak Air Putih

Gejala keracunan makanan meliputi diare dan muntah-muntah. Kedua hal ini bisa memicu dehidrasi dan memperburuk kondisi anak. Oleh karena itu, berikan banyak air putih ketika makanan.

Agar anak nyaman, berikan air putih dalam jumlah yang sedikit namun sering. Anda juga bisa memanfaatkan minuman elektrolit atau oralit untuk mencegah dehidrasi.

Berikan Makanan dengan Porsi Kecil

Diare dan muntah-muntah akan membuat perut anak kosong. Padahal, anak membutuhkan makanan untuk mengembalikan tenaga yang hilang. Jadi dorong anak supaya tetap makan meski hanya porsi kecil. Namun, jangan memberi makanan sembarangan.

Anda perlu menghindari makanan yang akan memperberat kerja lambung, seperti makanan pedas, makanan berlemak, makanan asam, dan minuman bersoda.

Hindari Obat Diare yang Dijual Bebas

Saat anak mengalami diare, adalah insting orang tua untuk memberinya obat diare. Namun sebaiknya Anda menghindari obat diare yang dijual bebas saat anak keracunan makanan. Pasalnya, obat tersebut berisiko membuat keracunan semakin parah dan lebih lama sembuh.

Perhatikan Warna Muntah dan Feses Anak

Warna muntah dan feses dapat menjadi indikator tingkat keparahan keracunan yang dialami anak. Jadi perhatikan warna dan juga frekuensi anak muntah dan buang air besar.

Segera bawa anak ke dokter jika Anda melihat warna hijau di muntahan. Begitu pula jika Anda melihat adanya darah, nanah, atau lendir pada feses anak.

Segera Bawa Ke Dokter Jika Gejala Tidak Membaik

Pantaulah kondisi anak ketika keracunan makanan. Jika setelah 12 jam kondisi anak tidak juga membaik, sebaiknya Anda segera membawa anak ke dokter.

Dokter akan mencari tahu penyebab anak keracunan makanan melalui sampel darah, feses, ataupun urin. Setelah itu, umumnya dokter akan meresepkan antibiotik untuk melawan bakteri yang menyebabkan keracunan.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.