Perubahan Statuta, Unija Lantik 11 Pejabat Struktural

Avatar of PortalMadura.com
Perubahan Statuta, Unija Lantik 11 Pejabat Struktural
Penandatanganan berkas oleh Rektor Unija Sjaifurrachman (Foto. Nanik Dwi Jayanti @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Universitas Wiraraja () Sumenep, Madura, Jawa Timur, melantik 11 pejabat struktural di gedung Graha Sumekar, Selasa (5/11/2019).

Mereka adalah Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan, Dian Permata Sari, S.ST., M.Kes, Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan, Ratna Indriyani, S.ST. M.Kes, Ketua Program Studi Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan, Ahmaniyah, S.ST., M.Tr.Keb.

Selain itu, Ketua Lembaga Bantuan Hukum, Hidayat Andyanto, S.H., M.Si, Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi, Trias Andriyanto, S.E, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Bahasa, Rini Yudiati, S.Pd., M.Pd.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru, Nur Qoudri Wijaya, S.E., M.M, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Studi ASEAN, Dr. Moh. Zeinuddin, SH., SH.I., M.Hum.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium/Studio, R. Firman Nurbudi Prijambodo, S.E., M.Pd, Ketua Badan Pengelola Usaha, Nenny Puworini, S.Pd., M.M, Sekretaris Badan Pengelola Usaha, Sri Sumarni, S.Kep., Ns., M.Kes.

Pelantikan tersebut diikuti dengan perubahan satuan kerja seperti bagian penerimaan mahasiswa baru pada biro administrasi perencanaan dan sistem informasi menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) penerimaan mahasiswa baru, laboratorium bahasa menjadi UPT Pusat Bahasa.

Pusat layanan karier menjadi UPT Pusat Layanan karier dan konseling, Poli Klinik Wiraraja Medika menjadi UPT Pusat Layanan Kesehatan, Perpustakaan menjadi UPT perpustakaan, Inkubator Bisnis menjadi UPT Pusat Inkubator Bisnis, Pusat Studi ASEAN menjadi UPT Pusat Studi ASEAN.

Kemudian, berubahnya nama jabatan yakni Pembantu Rektor menjadi Wakil Rektor, Asisten Direktur Program Pasca Sarjana menjadi Wakil Direktur Program Pasca Sarjana, Pembantu Dekan menjadi Wakil Dekan.

Perubahan Statuta, Unija Lantik 11 Pejabat Struktural
Proses pelantikan Pejabat Struktural (Foto. Nanik Dwi Jayanti @portalmadura.com)

“Sehubungan dengan telah ditetapkannya statuta di Unija pada tanggal 14 September, kemudian ditindak lanjuti dengan disahkannya organisasi tata kerja di Unija pada tanggal 1 Oktober, maka akan terjadi perubahan-perubahan struktural, visi dan misi di Unija,” kata Rektor Unija, Sjaifurrachman, dalam sambutannya.

Visi misi Unija yang baru adalah Terwujudnya Universitas yang Berdaya Saing Nasional, berbasis IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAK (Iman dan Takwa).

Menurutnya, berdaya saing nasional artinya semua satuan kerja di Unija baik itu fakultas, prodi harus berpola pikir, berperilaku hingga pelayanan yang standar nasional.

Pelayanan kepada dosen, karyawan hingga mahasiswa akan diberlakukan konsep SADA (Sentralisasi Administrasi, Desentralisasi Akademik).

Desentralisasi yaitu memberikan kewenangan kepada dekan, pasca sarjana dan pelayanan akademik itu untuk kewenangan yang seluas-luasnya tapi tetap administratif.

“Semua itu harus berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan takwa. Artinya ke depan antara teknologi dengan integritas harus berjalan bersamaan,” terangnya.

Sementara dibentuknya lembaga atau UPT (Unit Pelaksana Teknis) baru seperti pusat bahasa, pusat studi ASEAN bisa mengembangkan minat bakat mahasiswa. Sebab, direncanakan pusat bahasa ini tidak hanya ada bahasa Inggris tetapi juga akan ada bahasa Mandarin dan Jepang.

Untuk pusat studi ASEAN sendiri nantinya akan bekerja dengan kementerian luar negeri. Sehingga bisa memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat belajar dengan teman-temannya minimal di ASIA.

Pihaknya berharap pengembangan tersebut nantinya mahasiswa bisa bekerja sama dengan KBRI di Jepang dan Cina atau bekerja di perusahaan-perusahaan luar negeri.

“Ini dalam rangka pengembangan struktur organisasi, jadi ke depan untuk mencapai visi misinya wiraraja yang baru mulai dari universitas, fakultas, pasca sarjana, prodi, satker itu harus berstandar nasional. Minimal akreditasi A mulai dari institusinya, prodinya, UPT nya, perpustakaan. Nah untuk mencapai itu semua, jadi kita benahi struktur organisasinya,” jelasnya.

Selain ucapan selamat, orang nomor satu di Unija ini meminta pejabat struktural baru harus cepat menyesuaikan diri dan memahami serta melaksanakan tugas sesuai dengan tantangan yang dihadapi.

“Kepada pejabat yang baru sebagai unsur dari pengelola akademik, unsur pelaksana administrasi, unsur penunjang akademik dan unsur penunjang non akademik di lingkungan unija, saya mengajak pejabat yang baru dilantik mari kita bekerja bersama dan bersinergi meningkatkan tugas dan pelayanan di satuan tugas masing-masing,” ujarnya.

Pihaknya berharap mereka dapat senantiasa menjaga dan mempertahankan integritas, loyalitas, disiplin serta komitmen dengan tanggung jawab yang baru.

Di samping itu, juga harus peka dan responsif terhadap tantangan, permasalahan di satuan kerjanya masing-masing. Namun, sebelum itu harus mempunyai semangat, wawasan dan meningkatkan kemampuan untuk dapat memanfaatkan sumber daya secara optimal agar menjadi fondasi yang kuat bagi keberlanjutan peningkatan, pembaruan dan mengembangkan Unija ke depan.

Di sisi lain, Ketua Umum Yayasan Arya Wiraraja, Drs. H. Kurniadi Widjaja, M.Si mengucapkan selamat kepada para pejabat struktural yang baru dilantik.

Ia berpesan agar tidak tanggung-tanggung bekerja di Unija dengan totalitas seperti pengabdian, dedikasi serta loyalitas. Sebab, Unija juga menjamin hak dan kewajiban para pegawainya dengan perjanjian kerja yang telah ditetapkan oleh kampus dan yayasan.

“Untuk memperoleh NITK (Nomor Induk Tenaga Kependidikan) dan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) itu harus dilampiri perjanjian kerja,” katanya.

Ia juga menegaskan kepada dosen, tenaga kependidikan, maupun karyawan Unija bahwa bagi yang tidak setuju ataupun tidak sepakat dengan perjanjian itu agar mengundurkan diri dari kampus cemara tersebut.

“Jadi aturannya itu sebelum mendapat nomor dosen, tenaga kependidikan harus menandatangani kesepakatan kerja dengan penyelenggara kerja yaitu yayasan. Karena pada saat akreditasi institusi itu akan ditanya dan akan mempengaruhi nilai,” tandasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.