BANGKALAN (PortalMadura)- Seiring dengan meningkatnya Pasar Batik di Indonesia bahkan dunia Internasional, rupanya hal tersebut mempengaruhi keberadaan Batik Madura. Kini Batik Madura dengan ciri khasnya yang berbeda dengan batik daerah lain. Baik motif batik maupun warna yang digunakan Batik Madura umumnya berwarna kontras saat ini juga populer bahkan sudah merambah hingga ke manca negara.
Seperti yang diungkapkan Hajah Rofiah, salah satu perajin batik di Desa Macajah mengaku. Menurutnya saat ini pemasaran Batik Tanjung Bumi telah meluas hingga pasar mancanegara. Hal tersebut tidak lepas dari meningkatnya permintaan akan Batik sendiri.
“Sekarang permintaan Batik Tanjung Bumi Tinggi, Bahkan penjualan sudah kemana-mana” ungkapnya.
Batik Madura khas tanjung Bumi sendiri umumnya merupakan Batik Tulis Madura yang dikerjakan secara manual oleh para pengrajin dan membutuhkan waktu yang cukup lama hingga menjadi selembar kain batik tulis madura tersebut. Sehingga wajar saja jik aharga Batik Tulis Madura cukup mahal di Pasaran.
Bahkan khsusu batik Batik Gentongan khas Tanjung Bumi yang semakin lama, warnanya semakin cerah akan semakin mahal. Sebab mahalnya batik gentongan tak lepas dari proses pembuatan yang memakan waktu lebih dari satu tahun, bahkan hingga dua tahun.
“Proses perendamannya selama tiga hingga empat bulan. Kemudian diangkat dan dicelup lagi selama empat kali. Belum lagi melukis motifnya,” Ungkap Rantilah salah satu pengrajin.
Lebih Lanjut dia mengatakan, dari semua motif kembeng batik yang ada motif beberapa motif yang banyak diincar para kolektor batik seopertii motif Ompai Gentongan yang di bandrol Rp 3,5 juta, lalu motif daun membeh gentongan Rp 2,5 juta, dan motif geje se kerreng gentongan Rp 2 juta. (deny)
http://portalmadura.com/pesona-batik-madura-tanjung-bumi-terus-menggeliat/6635/