Petani Garam Merugi, 308 Ribu Tak Terserap

Harga Garam di Pamekasan Rp 300 Per Kilogram
Ilustrasi (PortalMadura.Com)

PortalMadura.Com, Sampang – Sebanyak 308 ribu ton garam milik petani di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak terserap.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sampang, Moh Mahfud.

Pihaknya mencatat, luas pertanian garam mencapai 2.880 hektare. Proses produksi saat ini ada yang berhenti karena memasuki pancaroba.

“Selain itu, terpengaruh kondisi harga garam petani yang terus anjlok bahkan ada yang tidak laku,” katanya, Kamis (28/11/2019).

Hasil produksi garam petani yang tidak terserap di wilayah Sampang itu, lantaran ada garam impor yang dilakukan pemerintah pusat dan berdampak terhadap harga garam lokal yang turun drastis.

Padahal, kata dia, kualitas garam petani lebih baik daripada hasil produksi lima tahun silam, yakni kategori KW 1 dan 2.

“Versi petambak, kualitas garam sudah sangat bagus. Namun, jika masuk di gudang-gudang terkadang disebut KW 3,” ucapnya.

Baca Juga : Perempuan Bersaing, Hari Pertama Pendaftar Calon Panwascam Pilkada Sumenep Membludak

Salah seorang petani garam warga Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang, Homamih, mengaku rugi cukup signifikan akibat kondisi harga yang tidak sesuai dengan biaya produksi.

“Dulu, harga garam satu karung mencapai Rp 45 ribu dan satu ton Rp 900 ribu. Tapi sekarang, satu karung Rp 5 ribu dan satu tonnya hanya Rp 100 ribu,” keluhnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.