PortalMadura.com- Kabar menyayat hati datang dari Palestina, Polisi Israel menyerbu masdi Al-Aqsa saat sedang sholat subuh pada Jumat (15/4/2022). Akibat penyerangan brutal tersebut, Bulan Sabit Merah palestina melaporkan 152 orang terluka.
Mereka yang terluka langsung dievakuasi dari masjid dan dipindahkan ke rumah sakit terdekat. Rumah Sakit Al-Makassed di Yerusalem Timur juga mengonfirmasi, mereka tengah merawat 40 yang orang terluka dari Al-Aqsa, dua di antaranya mengalami luka kritis.
Selain korban luka-luka yang berhasil di evakuasi, sedikitnya 400 orang dilaporkan telah ditangkap oleh pihak kepolisian Israel.
Imam Masjid Al Aqsa, Shiekh Ekrima Sabri kepada Middle East Eye, mengatakan jika penyerangan oleh pihak otoritas keamanan Israel tersebut untuk membuka jalan bagi pemukim Israel menyerbu masjid selama liburan Paskah Yahudi
“Apa yang terjadi hari ini adalah serangan yang direncanakan dan diatur setelah mobilisasi pasukan pendudukan untuk menekan para jamaah yang tak berdaya,” kata Sabri seperti yang PortalMadura.com kutipo dari Middle East Eye, Jumat (15/4/2022).
“Mereka ingin menghalangi umat Islam datang ke masjid dan membiarkan penyusup Yahudi menyerbu Al-Aqsa,” lanjut pria berusia 82 tahun itu.
Saksi mata di lokasi kejadian mengungkapkan, aksi kebrutalan polisi Israel bukan hanya dialami oleh warga yang tengah menunaikan Ibadah Sholat Subuh saja. Namun Jurnalis bahkan tenaga medis dan wanita tua juga mendapatkan perlakukan kasar.
“Mereka memukuli semua orang. Jurnalis, petugas medis, wanita tua, semua orang yang menghalangi jalan mereka. Mereka tidak mengampuni siapa pun,” kata saksi mata Fakhri Abu Diab kepada Middle East Eye.
Sementara kejadian penyerangan Masjid Al-Aqsa kali ini terbilang cukup besar, sebab selama ini Israel yang telah berulang kali menyerbu Al-Aqsa dan menembakkan granat kejut dan gas air mata ke aula Qibli, namun jarang sekali pasukannya memasuki gedung berkubah berusia 1.000 tahun, terutama dalam jumlah besar