Polres Sumenep Hentikan Pencarian Benda Antariksa di Pulau Gili Raja

Avatar of PortalMadura.Com
Ist. Tim LAPAN dan Polisi saat turun langsung ke Pulau Gili Raja Sumenep
Ist. Tim LAPAN dan Polisi saat turun langsung ke Pulau Gili Raja Sumenep

PortalMadura.Com, menghentikan pencarian benda Antariksa yang diduga bagian , yang jatuh di perairan Pulau Gili Raja Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kapolres Sumenep, AKBP Joseph Ananta Pinora, menjelaskan, anggota Polair sempat melakukan penyisiran di perairan Pulau Gili Raja. Namun, tidak ditemukan benda-benda seperti yang sudah diamankan sebelumnya.

“Untuk benda yang kemungkinan tersisa, sampai hari ini belum ditemukan kembali. Saya yakin sudah terseret arus dan dimungkinkan sudah tidak ada di daerah posisi jatuhnya benda,” katanya, Kamis (29/9/2016).

Menurut Pinora, kedalaman perairan Pulau Gili Raja mencapai 30 meter. Sedangkan untuk menemukan benda yang jatuh ke dasar laut, juga kekurangan alat.

“Untuk mendeteksi benda bawah laut diperlukan peralatan baru yang namanya sonar, kami masih belum dibekali perlengkapan sonar, hanya ada kapal yang masih belum ada peralatan itu,” jelasnya.

Usaha pecarian akhirnya dihentikan karena pertimbangan arus semakin besar.

“Sambil kembali menunggu informasi terbaru dari masyarakat, kita hentikan pencarian sisa-sisa benda Antariksa itu,” tandasnya.

Sebelumnya, sekitar pukul 09.30 WIB, Senin (26/9/2016) warga Sumenep mendadak heboh dengan kabar adanya pesawat jatuh di Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting. Benda asing itu, dikira badan pesawat jatuh ke laut dan terbakar, dan bagian-bagian pesawat jatuh ke daratan.

Benda asing itu ditemukan di lima titik, diantaranya benda putih jatuh di Desa Jati, Gili Raja, Kecamatan Geli Genting. Lokasi kedua, ditemukan Joni (55) warga Desa Lombang, mirip drum aspal berwarna hitam, menimpa kandang sapi miliknya.

Lokasi ketiga, benda mirip drum warna hitam ditemukan di perairan Desa Lombang yang ditarik oleh warga Bluto. Keempat, ditemukan benda yang menyerupai radiator dalam keadaan hangus terbakar di Desa Bringsang, Kecamatan Gili Genting. Benda tersebut, ditemukan oleh Rajab (40) warga setempat.

Kemudian, benda mirip drum warna hitam lagi ditemukan di Desa Lombang oleh Subali (30), warga setempat.

Sementara, Tim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan tidak ada bahan yang membahayakan pada bagian Roket Falcon 9 yang jatuh di Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Sumenep.

“Kami sudah memeriksa secara umum, tiga drum yang diduga tangki helium itu dipastikan didalamnya tidak ada bahan yang membahayakan,” terang Rhorom Priyatikanto, selaku Peneliti Bidang Astronomi dan Astrofisika Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) saat di Sumenep, Rabu (28/9/2016). (Bahri/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.