Rekaman PPK Kota Terima Uang Rp 400 Juta, Ini Tanggapan KPU Pamekasan

Avatar of PortalMadura.com
DPT Pemilu 2019 di Pamekasan Berpotensi Bertambah
dok Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Moh. Hamzah

PortalMadura.Com, – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Mohammad Hamzah, akhirnya angkat suara perihal beredarnya rekaman suara yang menyebutkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kota menerima aliran uang Rp 400 juta dari salah satu Partai Politik (Parpol) untuk menggeser perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hamzah menegaskan, pihaknya akan menindak tegas PPK yang terbukti melanggar sesuai ketentuan yang berlaku. Tetapi yang pasti harus ada laporan dari masyarakat yang merasa keberatan.

“Kalau memang terbukti pasti akan diproses sesuai dengan ketentuan. Jika ada laporan dari siapapun pasti kami proses, tapi sampai sekarang kami belum menerima laporan meski rekaman suara itu viral,” katanya, Kamis (2/5/2019).

Hamzah meminta parpol atau tim sukses yang merasa dirugikan melapor kepada KPU. Namun, rekaman suara itu bisa saja dibuat oleh orang-orang di luar PPK Kota.

“Bisa saja rekaman suara itu dibuat oleh pihak lain, bukan PPK,” kilahnya.

Baca Juga : Beredar Rekaman Penyelenggara Pemilu Dapat Uang Rp 400 Juta Untuk Geser Suara

Sebelumnya, rekaman dua orang laki-laki berbincang beredar di kalangan masyarakat terkait aliran uang jutaan rupiah kepada PPK Kecamatan Kota Pamekasan yang membuat suara partai berlambang Kakbah itu hilang. Seharusnya PPP mendapat 2 kursi di dapil 1, tapi hanya mendapatkan 1 kursi.

Dua orang yang berkomunikasi via telepon tersebut salah satunya mengaku jika uang Rp 400 juta itu diberikan kepada PPK, saksi dan beberapa pihak lainnya.

“Positif PPP dapat 2 (kursi, red), kalau saya tidak tahu sama sekali bro, uang yang keluar (ke PPK, red) Rp 400 juta,” katanya dalam pembicaraan berbahasa Madura tersebut.

“Katanya Rp 100 juta bro, yang mana yang benar,” tanya satu orang lainnya.

“Rp 400 juta fix, yang penting kamu jangan kasih tahu dari saya (informasinya, red),” jawabnya lagi menguatkan.

Dia menduga, rekapitulasi yang sering molor untuk tingkat DPRD Kabupaten diduga akibat adanya ‘eksekusi' pergeseran suara PPP ke partai lain. Soal teknis pengaturan suara tersebut dia tidak menjelaskannya secara detail.

“Ya pasti dieksekusi malam itu bro, ya sudah jangan bahas itu, yang penting uang yang masuk itu 400 juta,” katanya dalam pembicaraan itu.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.