Rekrutmen Pendamping Agama Dituding Tak Prosedural, Ini Komentar Kemenag Pamekasan

Avatar of PortalMadura.com
Calon Jemaah Haji Pamekasan 2019 Berjumlah 810 Orang
dok. Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Afandi (Foto: Marzukiy)

PortalMadura.Com, – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, membantah adanya tudingan rekrutmen pendamping agama tahun 2019 yang tidak prosedural. Bahkan, institusi keagamaan itu meminta bukti konkret atas tuduhan tersebut.

, Afandi, meminta masyarakat membawa bukti yang jelas apabila menemukan dugaan permainan dalam rekrutmen tersebut, sehingga pihaknya bisa memverifikasi apakah tudingan itu benar atau justru sebaliknya. Karena hal itu penting diketahui oleh masyarakat.

Dikatakan, dalam rekrutmen penyuluh agama itu berpijak pada regulasi yang ada, bukan atas dasar like and dislike terhadap calon penyuluh. Oleh karena itu, masyarakat hendaknya tidak berasumsi miring apabila tidak mendapatkan bukti yang konkret.

“Mohon jangan menyampaikan informasi yang sifatnya asumsi,” kilahnya, Kamis (19/12/2019).

Baca Juga: Rekrutmen Penyuluh Agama Pamekasan Diduga Setor Uang Hingga Rp 10 Juta

Rabu (18/12/2019), sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan solidaritas penyuluh agama Kemenag mendatangi Komisi IV DPRD Pamekasan menyampaikan adanya beberapa dugaan permainan dalam rekrutmen penyuluh tahun 2019.

Permainan itu berupa proses seleksi yang tidak transparan, adanya salah satu peserta yang lolos seleksi diduga tidak ikut tes tulis, bahkan mereka menyampaikan adanya setoran uang hingga Rp 10 juta agar lolos dalam rekrutmen tersebut.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.