PortalMadura.Com, Surabaya – Rektor Universitas Wiraraja (Unija) Kabupaten Sumenep, Alwiyah, SE., MM mengemukakan, diakui atau tidak, fakta menunjukkan bahwa telah terjadi ketimpangan antara satu negara dengan negara lainnya.
Sehingga muncul istilah negara maju, negara berkembang dan negara miskin. Kondisi yang demikian itu, sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakatnya.
“Kesenjangan tersebut perlu dikurangi dengan berbagai upaya konkrit, sehingga siapapun yang hidup di planet bumi dapat merasakan kesejahteraan yang dicita-citakannya,” kata Alwiyah dalam sambutannya, pada pembukaan seminar International Public Sector Conference (IPSC) di Hotel Mercure Surabaya, Jalan Raya Darmo, Senin (25/5/2015).
Menurut Rektor cantik ini, peran negara melalui perguruan tinggi sangat diharapkan dapat membantu mengatasi kesenjangan tersebut. Para akademisi dan praktisi yang merupakan produk dari perguruan tinggi harus mampu memberikan kontribusi yang dibutuhkan serta dapat memecahkan berbagai persolan yang terjadi.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi dan bagian dari masyarakat ilmiah, Unija Sumenep akan selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman serta berkontribusi dalam pembangunan nasional maupun internasional.
Melalui seminar internasional IPSC ke-2 yang bertemakan ‘Powering Governance in Public and Private Sector with Dynamism’ Unija Sumenep bersama institusi yang bermitra mencoba menggugah dan memfasilitasi para akademisi atau praktisi dari berbagai belahan dunia agar dapat berbagi pengetahuan dan pengalamannya melalui riset.
“Harapan kami, bisa memberikan manfaat satu sama lain untuk peningkatan pengelolaan sektor publik maupun swasta,” tandasnya.
Diakhir sambutannya, Alwiyah juga menyampaikan terima kasih kepada pihak UiTM Malaysia maupun UPN Veteran Surabaya serta seluruh pendukung dan panitia yang telah sukses mengantarkan acara tersebut sesuai dengan yang diharapkan bersama. (baca : 65 artikel hasil penelitian universitas beberapa negara akan dibahas dalam seminar IPSC)
Seminar IPSC tersebut, hadir dari China, South Africa, Nigeria, New Zealand dan Indonesia dengan total peserta mencapai 110 orang. Mereka akan membahas 65 artikel hasil penelitian dari berbagai universitas beberapa negara.(Hartono)