Resensi Buku – Menggugah jiwa nasionalisme dengan rasa cinta

Avatar of PortalMadura.Com
Resensi Buku - Menggugah jiwa nasionalisme dengan rasa cinta
ilustrasi

Selain itu daya imajinasi dari Mawardi cukup kreatif dengan menggambarkan bahwa kata anak dalam lanjutan puisi minggu di pinggir jalan raya diatas, adalah puisi.

“anak-anak kita lahir dari kata dan kembali ke kata pula. Dan kata tak kan pernah mati, itu yang aku suka dari anakku dan anakmu”

Unsur pembelaan pada perempuan juga ada dalam puisi ini, seperti puisi tentang pelacur. Jika beberapa penyair justru menganggap bahwa pelacur adalah pekerjaan paling jalang dan asusila, ia justru punya sudut pandang lain, seperti puisi doa para pelacur, dan pelacur itu

Doa para pelacur
“ya tuhan datangkan seorang saja
Lelaki yang bisa memberiku makan
Makan suamiku yang pincang”
Doanya

atau dalam puisi pelacur itu

“bukankah karena ulah mereka
Dia melacur?
Lalu siapa sebenarnya pelacur itu?
Dia atau mereka?”

Mawardi juga menggunakan kata sajak pada  puisi sajak cinta, sajak malam, sajak ombak, sajak untuk perempuan. Hal ini akan lebih menarik bila dicarikan kata yang sepadan dengan sajak dari sisi makna misalkan. Seperti kata madah, kidung, atau syair.

Dari puisi Mawardi dengan judul aku ingin ini hanyalah semacam bentuk keinginan baik keinginan itu akan tersampaikan atau tidak dia akan terus berkarya lewat puisinya.

Judul buku :
Pengarang : Mawardi Taman
Tahun terbit : 2015
Penerbit : Cahaya pustaka
Peresensi: Hasibuddin

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.