PortalMadura.Com, Sampang – Hacker menghapus data Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Pembobolan data itu, terjadi pada beberapa hari lalu. Data SIPKD Sampang diketahui tidak dapat dioperasikan petugas sebagaimana mestinya.
Syarat untuk memulihkan atau pengembalian data SIPKD yang hilang, Hacker meminta tebusan senilai sebesar Rp 500 juta. Namun, pemerintah daerah menolak dengan mentah.
“Hacker sempat minta tebusan, bukan berupa uang. Tapi kami diminta membeli koin atau apa istilahnya. Kami tolak dan lebih baik entri ulang,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang, Yuliadi Setiyawan, Kamis (17/9/2020).
Pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi untuk menyelesaikan semua data SIPKD dengan berbagai cara. Sehingga data yang hilang dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat teratasi.
“Sebetulnya, SIPKD sudah tidak ada masalah, hanya saja OPD harus lembur melakukan entri ulang sebagian data,” lanjutnya.
Berdasarkan laporan yang diterima Wawan (sapaan akrabnya), Hacker yang melakukan peretasan dan pembobolan data diduga warga Amerika. “Hacker diketahui berasal dari Amerika dan lengkap dengan alamatnya,” katanya.
Supaya peretasan data tidak terulang, pihaknya melakukan koordinasi dan memerintahkan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) untuk lebih meningkatkan keamanan server.
“Setelah semua teratasi, kami langsung meminta Diskominfo agar meningkatkan keamanan server,” tuturnya.(*)