Saimah Berhenti Kuliah Demi Menghidupi Keluarga (edisi 8)

Avatar of PortalMadura.Com
Dok. TribunBali (Saimah di Kamar Pengantin didampingi ayahandanya)
Dok. TribunBali (Saimah di Kamar Pengantin didampingi ayahandanya)

PortalMadura.Com, – Saimah binti H.Mas'ud (21), calon pengantin wanita asal Desa Pamuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, terpaksa berhenti kuliah dan memilih bekerja sebagai petugas Cargo menggantikan posisi ayahnya.

Anak ke dua H.Mas'ud ini masih semester IV disebuah PTS di Bali. Namun, ia rela menjadi pekerja berat untuk menghidupi keluarganya semenjak ayahnya lumpuh sejak 8 bulan lalu.

H. Ma'ud, ayah Saimah,  yang bekerja di pusat pelayanan pengiriman barang-barang ekspor ke Denpasar Bali, terjatuh dari tangga saat menata barang-barang di atas kapal.

Akibatnya, dua kakinya retak dan berakhir lumpuh. Sehingga tidak bisa melanjutkan pekerjaannya. Sementara kebutuhan rumah tangganya terus membengkak seiring dengan tiga anaknya masih sama-sama sekolah.

“Saya terjatuh dari tangga saat menata barang diatas kapal, dan hingga sekarang kaki saya lumpuh,” kata H.Mas'ud, pada PortalMadura.Com, Minggu (19/10/2014).

Kecelakaan kerja yang menimpa H. Mas'ud, membuat perekonomian keluarganya morat-marit. Tiga buah hatinya yang masih dibangku sekolah, membutuhkan biaya cukup besar.

Selain biaya pendidikan anak-anaknya, H. Mas'ud juga dituntut memenuhi kebutuhan hidup dalam rumah tangganya. Sementara uang jaminan dari tempat bekerja, juga belum mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Tidak diduga, Saimah yang masih di semester IV disebuah perguruan tinggi di Bali, tiba-tiba mengambil cuti kuliah, dan bekerja di pusat jasa pengiriman barang ekspor (Cargo), menggantikan posisi bapaknya yang sudah lama ditinggalkan.

Saimah bertekad akan mengembalikan kondisi ekonomi keluarganya yang sedang terpuruk, dan rela meninggalkan bangku kuliah.

“Saya tidak tahu juga tiba-tiba Saimah berhenti kuliah, dan menggantikan posisi saya di perusahaan. Saya sempat melarang bekerja dan memintanya melanjutkan kuliah, tapi dia tetap memaksa dan tidak mengindahkan omongan saya,” kata H. Mas'ud, pada PortalMadura.Com.

Dikatakan, dirinya sudah berusaha menyuruh anaknya (Saimah, Red) agar kembali ke bangku kuliahnya, namun upayanya itu gagal karena ia tetap bersikeras bekerja untuk menupang kebutuhan hidup keluarganya.

H. Mas'ud akhirnya tidak berdaya dan membiarkan putri keduanya itu bekerja di pusat pelayanan jasa pengiriman barang-barang ekspor ke Denpasar Bali.

Disinggung upaya untuk menyembuhkan penyakitnya, H. Mas'ud mengaku sudah berupaya mendatangi berbagai rumah sakit hingga orang pintar. Namun upayanya selalu gagal dan penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.

“Memang agak susah menyembuhkan penyakit saya ini, karena bukan penyakit biasa melainkan ada urat syaraf yang kejepit, mungkin satu-satunya jalan ya harus dibawa ke dokter sayaraf,” pungkasnya. (Laporan Reporter PortalMadura.Com, Samauddin-bersambung).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.