“Ada emosi yang harus kita tahan saat menghadapi anak-anak TK saat menangis, nakal, dan sebagainya. Justru kenakalan tersebut bisa terlihat lucu dan membuat saya gemas. Berbeda saat menghadapi anak didik di level SMP dan SMA,” tutur Reni memberi alasan.
Lewat tari pula Reni sukses mengemas acara yang bertajuk Pagelaran Seni dan Budaya Suara Anak Bangsa yang digelar Januari lalu di Desa Ujung Piring. Tak kurang 75 anak terlibat dalam acara tersebut, termasuk anak didiknya. Mereka membawakan tiga macam penampilan, yaitu tari, fashion show dan menyanyi. Acara ini turut pula dihadiri oleh Bupati Bangkalan, RKH Abdul Latif Amin Imron.
Perlu waktu lebih dari sebulan Reni mempersiapkan acara ini. Para guru PAUD-TK dan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang sedang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) turut terlibat dalam kepanitiaan. Untuk mengumpulkan 75 anak, ia harus bergerilya ke empat dusun yang ada di wilayah Desa Ujung Piring.
“Untuk penampil tari saya bagi menjadi delapan kelompok. Tiap kelompok membawakan tarian berbeda. Saya melatih lima kelompok dari keempat dusun. Sedang untuk tiga kelompok dari PAUD-TK Permata Bunda, saya meminjam pelatih dari Sanggar Tarara,” pungkas wanita yang sejak tahun 2011 dipercaya sebagai pelatih di Sanggar Tarara. habis (*)