Sehat atau Tidak, Cuci Tangan Pakai Air Kobokan? Ini Jawabannya

Avatar of PortalMadura.Com
Sehat atau Tidak, Cuci Tangan Pakai Air Kobokan? Ini Jawabannya
ilustrasi

PortalMadura.Com – Cuci tangan di air kobokan telah menjadi suatu hal yang biasa. Bahkan, di beberapa restoran, kobokan kerap disuguhkan sebelum makanan utama datang. Beberapa orang pun lebih memilih untuk mencuci tangan di air kobokan, padahal tersedia keran air untuk mencuci tangan. Alasannya beragam, mulai dari kepraktisan hingga malas berdiri dan beranjak ke keran air tersebut.

Tidak setiap hari kita akan makan di rumah, pasti ada saat-saat tertentu yang membuat kita harus makan di tempat lain, entah itu di restoran maupun warung makan pinggir jalan. Saat makan di luar rumah, tak sedikit yang menyarankan untuk memerhatikan kebersihan tempat makan.

Sebab apabila tempat makannya kotor ada kemungkinan untuk terinfeksi bakteri yang mengganggu kesehatan. Selain memerhatikan kebersihan tempat dan makanan, jangan lupa untuk menjaga kebersihan diri sendiri.

Selalu mencuci tangan sebelum makan agar membunuh bakteri yang menempel di tangan. Dengan begitu bakteri tidak ikut masuk ke tubuh pada saat makan. Akan tetapi, mencuci tangan tidak bisa dilakukan secara asal.

dr Mulia Suryandari berkata “Cuci tangan yang baik itu harus dengan sabun dan air mengalir yang bersih. Semua bagian tangan juga harus dibersihkan menggunakan sabun, termasuk sela-sela jari,”. Menurutnya, air mengalir membantu membuang bakteri yang telah mati atau tidak aktif yang menempel di tangan karena penggunaan sabun. Bagian sela-sela jari dan kuku juga tak boleh terlewat karena bisa menjadi sarang bakteri, bukan hanya menempel di telapak tangan. Selain itu, mencuci tangan harus dilakukan paling tidak selama 20 detik.

Dari segi kesehatan, mencuci tangan menggunakan kadar alkohol 70 persen memang kebersihannya kurang terpenuhi. Tapi paling tidak bisa membantu membunuh bakteri. Walau terlihat mudah, mencuci tangan dengan cairan antiseptik ternyata juga ada aturannya.

Gerakan mencucinya tetap harus 6 langkah, meliputi sela-sela jari dan kuku. Selain itu paling banyak digunakan hanya 5 kali. Sebab kalau sudah lebih dari 5 kali kuman tetap menempel di tangan walaupun tidak aktif. Jadi harus segera ketemu air mengalir dan sabun untuk membuangnya.(Okezone.Com/Nurul)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.