PortalMadura.Com, Sampang – Keluarga besar Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Sampang, Madura, Jawa Timur menggelar focus group discussion (FGD) dengan menghadirkan sejumlah pakar akademisi.
Mereka memperbincangkan dan mencari solusi kondisi masyarakat Kabupaten Sampang yang kerap disebut daerah tertinggal. Sayangnya, para pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) ogah hadir.
Para pakar yang hadir, diantaranya, Achmad Rosyadi dosen ITS, Agus Wahyudi Deputi Perencanaan BPWS, Dr Ir Zainal Abidin, MS dosen UPN Veteran Jatim, Muhammad Syarif Rektor UTM Bangkalan, M Barrul Alim selaku perwakilan Balitbangda Sampang, dan mantan Departmen PU, Bahmid Tohari selaku Dosen luar biasa di ITS.
Rektor UTM, Moh Syarif menjelaskan dengan hadirnya sejumlah pakar akademisi tersebut, dalam usaha mengembangan kawasan ekonomi di Kabupaten Sampang, termasuk komitmen-komitmen para bakal calon bupati ke depannya.
“Jika kami buat kontalasi Madura dalam perekonomian Jatim, sebenarnya kontribusi Kabupaten Sampang ini lumayan. Tapi, harus diinventarisir dan dikerjakan secara fokus. Terlebih pengembangan sumber daya lokal. Seperti jambu mente, jambu air, tambak garam, jagung, kedelai, dan Migas. Tapi, potensi tersebut, belum pernah dikerjakan dengan fokus,” paparnya.
Menurutnya, yang menjadi indikator penyebab ketertinggalan Kabupaten Sampang, diantaranya sisi ekonomi, SDM, infrastruktur, kapasitas daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.
Sayangnya, momen bagus tersebut tidak disambut baik oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat. Justru mereka banyak yang tidak hadir dalam kegiatan tersebut.
“Masak kami yang dari jauh dan juga banyak keperluan masih bisa hadir. Ini sampai ada profesor yang juga ada acara wisuda, malah memilih datang ke acara ini,” katanya menyesal.
Sementara Hermanto Subaidi, tamu undangan yang digadang-gadang maju sebagai bakal calon Bupati pada Pilkada 2018, mengaku sangat mengapresiasi terhadap kegiatan yang digelar oleh KAHMI. Sebab materi yang disampaikan oleh pemateri sesuai dengan kompeten bidangnya masing-masing.
Menurutnya, keterpurukan Kabupaten Sampang karena tiga faktor. Yitu, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. “Ketidak hadiran pejabat dilingkungan Pemkab Sampang, sangat disayangkan. Karena, materi penyampaian dari para profesor sangat penting. Terlebih masalah ekonomi yang menjadi dasar dari pendidikan dan kesehatan yang rendah,” tandasnya.(Rafi/Putri)