PortalMadura.Com – Lebih dari 3.000 migran ilegal ditahan di seluruh Turki selama sepekan terakhir.
Menurut data terbaru, pasukan gendarmerie Turki menahan sekitar 1.600 migran di barat laut Provinsi Edirne, yang berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria.
Yunani telah meningkatkan upayanya untuk mengirim migran gelap ke Turki yang melanggar Konvensi Jenewa, Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia, dan Konvensi PBB Melawan Penyiksaan.
Di kota-kota seperti Mugla, Canakkale, Izmir, Aydin, dan Balikesir, pasukan Penjaga Pantai Turki dan pasukan gendarmerie mengumpulkan lebih dari 1.000 migran.
Turki telah menjadi titik transit utama bagi para migran gelap yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai kehidupan baru, terutama mereka yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan.
Secara terpisah, di barat laut Provinsi Kirklareli dan Tekirdag, sekitar 360 migran ditahan oleh pasukan gendarmerie.
Para migran berasal dari Suriah, Irak, Iran, Pakistan, Afghanistan, Bangladesh, Palestina, Maroko, Mesir, Libya, Somalia, Senegal, Afrika Selatan, Kongo, Sudan, Aljazair, Togo, Mali, Afrika Tengah, Angola, dan Srilanka.
Semua migran dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis atau dipindahkan ke kantor migrasi provinsi.
Kementerian Dalam Negeri Turki mengungkapkan bahwa 268.000 migran gelap ditahan di Turki pada 2018.