PortalMadura.Com – Selain menjadi aktivitas yang menyenangkan, menggelitik anak juga bisa melatih kepekaan dan respons tubuh terhadap sentuhan. Sehingga kadangkala mereka tertawa terbahak-bahak karena hal itu menimbulkan rasa geli.
Namun ternyata, kebiasaan menggelitik jangan dilakukan dan harus dihentikan karena menimbulkan efek buruk pada anak. Berikut ini beberapa efek negatif dari kebiasaan menggelitik anak dilansir dari liputan6.com yang mengutip dari situs Brightside.
Anak Bisa Sangat Tak Nyaman
Hanya karena seorang anak tertawa bukan berarti mereka senang digelitik. Anak-anak, terutama yang geli, tidak bisa berhenti tertawa ketika digelitik. Bahkan jika mereka benar-benar membencinya.
Tawa karena geli ini seperti ilusi. Anak seperti menikmatinya padahal sebenarnya tidak. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of California pada 1997, para ilmuwan menemukan bahwa menggelitik tidak menciptakan perasaan bahagia yang sama seperti yang diciptakan ketika seseorang menertawakan lelucon lucu. Menggelitik hanya menciptakan ilusi lahiriah bahwa seseorang sedang tertawa.
Baca Juga: Pemilik Toko Mebel Diduga Tewas Dianiaya, Pelakunya Lebih Satu Orang
Anak Tak Bisa Mengontrol Dirinya
Anak yang digelitik kehilangan kendali dirinya. Perjuangan untuk mendapatkan kendali bisa jadi hal sangat sulit bagi anak dan bisa meninggalkan kenangan yang tidak menyenangkan seumur hidup.
Ketika orang dewasa menggelitik anak-anak, mereka kebanyakan bermaksud bersenang-senang. Menurut Dr. Richard Alexander, Profesor Biologi Evolusi di University of Michigan, menggelitik bisa menjadi bentuk dominasi dan tawa yang mengikuti adalah cara untuk menunjukkan kepatuhan.
Kesulitan Bernapas
Menggelitik dapat menyebabkan tawa yang tidak terkendali dan sulit untuk dihentikan. Tawa yang disebabkan oleh gelitik terus-menerus dapat mencapai titik di mana orang yang digelitik tidak lagi dapat bernapas dengan benar. Anak juga jadi mengalami sesak napas dan bisa membahayakan kesehatannya.