PortalMadura.Com – Beban belajar yang terlalu berat bisa berdampak buruk pada perkembangan anak. Selain itu, kelelahan secara fisik yang mungkin diderita anak dengan jadwal terlalu padat, dapat mengganggu kestabilan emosional. Sayangnya, tidak semua orangtua dapat langsung memahami saat anaknya menunjukkan gejala-gejala gangguan psikologis.
Gejala-gejala gangguan psikologis yang ditunjukkan oleh anak yang sedang stres biasanya berupa penurunan motivasi belajar, mudah lelah, sulit makan, banyak melakukan pelanggaran di sekolah, membuat kerusuhan di kelas, maupun menentang atau membantah orang tua.
Untuk itu, orang tua bisa ambil peranan saat anak dilanda stres cara mengatasinya sebagai berikut.
1. Peka. Lakukan intervensi dini. Lihat dan kenali gejala-gejalanya.
2. Komunikasi, bukan sekadar bertanya. Anak tidak suka ditanya-tanya, karena ini terkesan sedang menginterogasi. Baiknya mengobrol santai saja seperti sahabat.
3. Akan tetapi, karena tidak semua orang tua (dan anak) bisa menerapkan gaya mengobrol santai dan panjang, maka lakukan cara ini, yaitu pendekatan. Karena hampir semua orang bisa melakukannya.
– Terlibatlah secara fisik. Orang tua bisa mengupayakan waktu lebih untuk berada di dekat anak, terutama saat anak sudah diduga ada masalah atau sudah stres.
– Terlibatlah secara emosi. Peluk, belai, cium, dan dekap. Anak akan bisa merasakan sinyal positif tanpa orang tua perlu banyak memberi penjelasan.
– Terlibatlah secara pikiran. Coba cari solusi bersama. Misal, paling ekstrim (boleh dilakukan jika memang perlu) seperti memindahkan anak dari sekolah atau tempat lesnya ke tempat baru yang lebih disukai anak. (aura.co.id/choir)
**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow